P Pola asuh merupakan pendidikan penting yang perlu diberikan orang tuapada anak agar memastikan anak tersebut dapat tumbuh dan berkembang denganbaik. Mengasuh anak adalah hal yang sulit dilakukan seseorang apalagi orangtersebut mempunyai kesibukan di Jakarta, sehingga kecenderungan untukmengalami stress tinggi. Ketidakmampuan orang tua dalam mengelola stresstersebut menjadi salah satu faktor mengapa seseorang mendisiplinkan anakdengan memberikan hukuman fisik yang bersifat menyakitkan bagi anak sebagaibentuk pelampiasan emosi mereka. Meningkatnya jumlah kekerasan anak dilingkup keluarga menimbulkan suatu urgensi untuk membuat suatu kampanyesosial untuk mengedukasi perempuan di rentang umur 18-25 tahun, yang memilikikeperluan di Jakarta seperti bekerja, bersekolah, dan bertempat tinggal, mengenaidampak dari penerapan hukuman fisik oleh orang tua pada anak. Media yangdigunakan untuk mengedukasikan isu ini sudah beragam, namun perlu adanyapenyesuaian dengan target audiens. Perancangan menggunakan metode penelitiandeskriptif kualitatif dan metode perancangan desain komunikasi visual. Prosesdimulai dengan mengumpulkan data pustaka dan mengumpulkan kuesioner,kemudian data tersebut dianalisis dengan 5W+1H dan analisis visual. Hasilanalisis menghasilkan sebuah kampanye yang menyampaikan informasi denganmenggunakan motion comic bernarasikan cerita pendek bergenre drama danmenggunakan gaya gambar komik Jepang di era 2000-an. Dalam visualisasi inidiharapkan audiens dapat tertarik untuk menyimak dan memahami informasi yangingin disampaikan oleh kampanye ini mengenai dampak menerapkan hukumanfisik pada anak. Kesadaran tersebut akan memungkinkan suatu aksi di benakaudiens untuk mempelajari lebih jauh mengenai parenting untuk meminimalisirterjadinya kekerasan pada anak.