DETAIL KOLEKSI

Analisis pemakaian booster pentex powerplus K 250 gram dan pantex powerplus P 400 gram pada kegiatan peledakan overburden di PIT Pinang South, PT Kaltim Prima Coal, Sanggata

5.0


Oleh : Andi Fatur F.M.A.

Info Katalog

Nomor Panggil : 732/TT/2020

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : Pancanita Novi Hartami

Pembimbing 2 : Bani Nugroho

Subyek : Blasting

Kata Kunci : booster, fragmentation, digging time, velocity of detonation

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_STT_073001500011_Halaman-Judul.pdf 17
2. 2020_TA_STT_073001500011_Pengesahan.pdf 1
3. 2020_TA_STT_073001500011_Bab-1-Pendahuluan.pdf 5
4. 2020_TA_STT_073001500011_Bab-2-Tinjauan-Literatur.pdf 46
5. 2020_TA_STT_073001500011_Bab-3-Kerangka-Konsep.pdf 11
6. 2020_TA_STT_073001500011_Bab-4-Metode.pdf 27
7. 2020_TA_STT_073001500011_Bab-5-Kesimpulan.pdf 1
8. 2020_TA_STT_073001500011_Daftar-Pustaka.pdf 1
9. 2020_TA_STT_073001500011_Lampiran.pdf 35

P PT Kaltim Prima Coal (KPC) adalah Perusahaan Perseroan TerbatasIndonesia yang dimiliki oleh PT Bumi Resources Tbk. PT KPC merupakanPerusahaan Tambang terkemuka yang kegiatannya mencakup eksplorasi, produksidan pemasaran batubara dari Kalimantan Timur-Indonesia. Kegiatan penambanganyang dilakukan berupa peledakan yang bertujuan untuk memisahkan batuankompak dari batuan induknya. Bahan peledak yang penting untuk melakukaninisiasi pertama dalam meledakkan bahan peledak di lubang ledak ialah primer.Primer merupakan bahan peledak yang peka terhadap detonator, di mana salah satujenis primer adalah booster. Penelitian yang dilakukan Tim EGD (EngineeringGroup Discussion) dari PT KPC menyatakan bahwa pengurangan berat booster ke250 gram yang sebelumnya menggunakan booster seberat 400 gram di Pit BendiliPrima, dan Pit Inul East yang menunjukkan hasil peledakan yang sesuai denganparameter keberhasilan, namun perlu ada pembuktian kembali. Penelitian inimelanjutkan analisis pada pengurangan ukuran booster antara 250 gram dengan 400gram. Perbandingan ini memperhatikan hasil peledakan diantaranya hasilfragmentasi, digging time, kecepatan detonasi dari bahan peledak yang digunakanyaitu Fortis Eclipse HD single product. Teori dasar yang digunakan oleh ParthaDas Sharma untuk menentukan minimal berat booster pada setiap lubang, sertamenggunakan teori R.L. Ash untuk mengetahui kecepatan detonasi bahan peledakdisetiap geometri peledakannya, sehingga diharapkan hasil peledakan mencapaiKey Performance Indicator. Hasil dari uji coba yang telah dilakukan di Pit PinangSouth menunjukkan bahwa kecepatan detonasi rata – rata yang dihasilkan olehbahan peledak dengan booster 250 gram sebesar 5.022 m/s, kecepatan detonasitersebut masuk dalam kisaran bahan peledak yang digunakan yaitu 3.700 – 6.500m/s, serta hasil peledakan oleh booster 250 gram mendekati dengan hasil peledakanoleh booster 400 gram, dengan kedalaman lubang ledak < 10 m maka booster 250gram dapat digunakan di Pit Pinang South.

P PT Kaltim Prima Coal (KPC) is an Indonesian Limited Liability Companyowned by PT Bumi Resources Tbk. PT KPC is a leading Mining Company whoseactivities include the exploration, production and marketing of coal from EastKalimantan-Indonesia. Mining activities carried out in the form of detonationaimed at separating compact rock from its parent rock, explosives which areimportant for conducting the first initiation in detonating explosives in explosivepits are primary. Primers are explosives that are sensitive to detonators, where onetype of primer is a booster. Research conducted by the EGD Team (EngineeringGroup Discussion) from KPC stated that the reduction in the weight of the boosterto 250 grams which previously used a 400-gram booster at Pit Bendili Prima, andPit Inul East which showed the results of blasting that matched the parameters ofsuccess but needed proof back. This research continues the analysis on reducingthe booster size between 250 grams to 400 grams, this comparison looks at theresults of detonation including the results of fragmentation, digging time,detonation speed of the explosives used, namely Fortis Eclipse HD single product.The basic theory used by Partha Das Sharma to determine the minimum boosterweight in each hole, as well as using the theory of R.L. Ash to find out the speed ofdetonation of explosives in each blast geometry, so the blasting results are expectedto reach Key Performance Indicator. The results of trials conducted at Pit PinangSouth show that the average detonation speed produced by explosives with 250-gram booster is 5,022 m / s, the detonation speed is included in the range ofexplosives used which is 3,700 - 6,500 m/s, as well as the results of blasting by 250-gram booster close to the results of blasting by 400-gram booster, with a blast holedepth of <10 m the 250-gram booster can be used in Pit Pinang South.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?