P PT Praktis Utama Indah Plastic adalah perusahaan yang memproduksi kantong plastik dan tikar plastik. Evaluasi dengan menggunakan Genera Posture Evaluation dan Standing Workstation Checklist menunjukka bahwa postur kerja operator packaging tidak ergonomis karena operator harus berdiri dan membungkuk secara terus menerus selama bekerja. Hasil kedua checklist tersebut juga didukung oleh hasil wawancara dan observasi terhadap operator packaging. Dari permasalahan tersebut, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat resiko ergonomi yang dialami oleh operator packaging serta memberikan usulan perbaikan postur kerja yang ergonomis. Untuk mengidentifikasi resiko ergonomi operator tersebut digunakan 4 tools ergonomi yaitu Nordic Body Map, OCRA, REBA, dan QEC. Nordic Body Map menunjukkan bahwa operator sering mengalami sakit pada bagian punggung, pinggang, dan bokong. Metode REBA diperoleh hasil bahwa pekerjaan yang memiliki resiko tinggi adalah pada saat operator memasukkan kantong plastik ke dalam karung. Metode QEC memiliki hasil bahwa nilai exposures score berada diatas 70% yang berarti dibutuhkan perubahan secepat mungkin. Usulan perbaikan untuk memperbaiki postur kerja yang tidak ergonomis adalah dengan merancang meja kerja yang ergonomis. Meja kerja tersebut dirancang dengan mempertimbangkan data antropometri dari operator packaging. Hasil implementasi meja kerja dengan menggunakan Software ManneQuin Pro menunjukkan bahwa nilai momen gaya pada bagian lower back berkurang dari 77,6 Nm menjadi 21,6 Nm dan perhitungan score REBA untuk tindakan memasukkan kantong plastik ke dalam karung berkurang dari 9 menjadi 2. Hasil metode OCRA menunjukkan bahwa tingkat resiko ergonomis pada tangan kiri operator adalah tidak beresiko sedangkan tangan kanannya beresiko sedang. Untuk memperbaiki kondisitersebut, diusulkan perbaikan terhadap gerakan (tindakan teknis) yang dilakukan operator packaging. Dengan usulan perbaikan tersebut, jumlah gerakan (tindakan teknis) tangan kanan operator berkurang dari 53 menjadi 43. Kondisi pengurangan ini akan mengurangi resiko gerakan repetitive terhadap operator.