DETAIL KOLEKSI

Analisis Kualitas Udara PM2.5, HCHO dan TVOC di Luar dan Dalam Ruang Kampus A dan B Universitas Trisakti, Jakarta Barat


Oleh : Septian Arya Banyu Geneng

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2024

Pembimbing 1 : Hernani Yulinawati

Pembimbing 2 : Lutfia Rahmiyati

Kata Kunci : air quality, HCHO, OpenAir, PM2.5, TVOC

Status Posting : In Pres

Status : Lengkap

K Kampus A dan B Universitas Trisakti berlokasi di Jakarta Barat yang sekitarnya didominasi oleh gedung perkantoran dan pertokoan/komersial bertingkat serta jalan raya yang padat kendaraan. Maka dari itu, Penelitian ini dilakukan di kampus A dan B Universitas Trisakti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas udara di luar dan dalam ruang dengan parameter PM2.5, HCHO, dan TVOC. Kualitas PM2.5 luar ruang mengacu pada BMUA PP no. 22/2021, sedangkan dalam ruang mengacu pada Permenkes no. 2/2023. Metode penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Pengumpulan data kualitas udara dilakukan di Lobi Utama dan Lab Biomedik 2 Kampus B, sedangkan Kampus A di dalam dan depan Lab Lingkungan. Pengukuran menggunakan alat Bosean TZ01 yang dilaksanakan November dan Desember 2023 selama 16 jam (00.00-16.00). Pengolahan dan analisis data menggunakan model OpenAir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi PM2.5 di luar ruangan melebihi ambang batas PP no. 22/2021 pada kedua kampus. Di dalam ruangan, konsentrasi PM2.5 di Kampus B juga melewati ambang batas PERMENKES No. 2/2023. Konsentrasi HCHO dan TVOC di dalam ruangan pada kedua kampus tidak melebihi ambang batas. Analisis menggunakan fungsi Timeplot OpenAir terlihat bahwa konsentrasi PM2.5 tertinggi di Kampus A, baik di dalam maupun di luar ruang, mencapai 55 µg/m3. Konsentrasi PM2.5 pengukuran 16 jam di luar ruang dikonversi menjadi konsentrasi 24 jam sehingga hasilnya 22 µg/m3, masih di bawah ambang batas 55 µg/m3 PP no. 22/2021. Hubungan antar parameter pencemar udara di Kampus A menunjukkan hubungan positif antara HCHO dan TVOC, mengindikasikan bahwa peningkatan konsentrasi HCHO di ruangan dapat mempengaruhi konsentrasi TVOC. Hubungan PM2.5 dengan suhu di Kampus A menunjukkan korelasi positif. Hal serupa terjadi pada hubungan antara HCHO dan suhu, serta TVOC dan suhu. Adanya korelasi positif antara konsentrasi polutan udara dalam ruangan dan suhu, mungkin disebabkan oleh sumber polusi yang sama atau terkait. Pollution Rose memberikan informasi mengenai tingkat konsentrasi PM2.5 berdasarkan arah angin di Kampus A dan B menunjukkan arah barat laut merupakan sumber polusi tertinggi. Penelitian ini menggarisbawahi perlunya pemantauan rutin kualitas udara, dengan rekomendasi pengukuran tambahan pada ruang terbuka di kawasan kampus. Penelitian ini memberikan gambaran kondisi udara di lingkungan akademis, memberikan landasan untuk tindakan pencegahan dan pengelolaan pencemaran udara di kampus.

C Campuses A and B of Universitas Trisakti are located in West Jakarta, the surroundings of which are dominated by office buildings and multi-storey shops/commercials as well as highways that are congested with vehicles. Therefore, this research was conducted at campuses A and B of Trisakti University. This research aims to analyze outdoor and indoor air quality with the parameters PM2.5, HCHO, and TVOC. Outdoor PM2.5 quality refers to national ambient air quality standard (Government Regulation/PP no. 22/2021), while in indoor refers to Minister of Health Regulation/Permenkes no. 2/2023. The research method is descriptive quantitative. Air quality data collection was carried out in the Main Lobby and Biomedical Lab 2 of Campus B, while Campus A was inside and in front of the Environmental Lab. Measurements using the Bosean TZ01 instrument were carried out in November and December 2023 for 16 hours (00.00-16.00). Data processing and analysis using the OpenAir model. The results show that outdoor PM2.5 concentrations exceed the threshold of PP no. 22/2021 on both campuses. Indoors, the PM2.5 concentration at Campus B also exceeded the threshold for Permenkes no. 2/2023. Indoor HCHO and TVOC concentrations on both campuses did not exceed the threshold. Analysis using the OpenAir Timeplot function shows that the highest PM2.5 concentration is on Campus A, both indoors and outdoors, reaching 55 µg/m3. The PM2.5 concentration measured 16 hours outside was converted to a 24 hour concentration so that the result was 22 µg/m3, still below the threshold of 55 µg/m3 PP no. 22/2021. The relationship between air pollutant parameters on Campus A shows a positive correlation between HCHO and TVOC, indicating that increasing HCHO concentrations in the room can affect TVOC concentrations. The relationship between PM2.5 and temperature on Campus A shows a positive correlation. Similar happens to the relationship between HCHO and temperature, and TVOC and temperature. The existence of a positive correlation between indoor air pollutant concentrations and temperature, may be due to the same or related pollution sources. Pollution Rose provides information regarding PM2.5 concentration levels based on wind direction on Campus A and B, showing that the northwest direction is the highest source of pollution. This research underscores the need for routine monitoring of air quality, with recommendations for additional measurements in open spaces in the campus area. This research provides an overview of air conditions in academic environments, providing a basis for action to prevent and manage air pollution on campus.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?