Determinan minat muzaki minang dalam membayar zakat
T Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan tentang hal-hal yang mempengaruhi Minat Muzaki Minang dalam membayar Zakat, meliputi Pengetahuan Zakat, Religiusitas, Budaya, Norma Subjektif dan Pendapatan. Secara spesifik penelitian ini ingin menguji apakah terdapat pengaruh antara pengetahuan zakat, religius, budaya, norma subjektif dan pendapatan terhadap minat Muzaki Minang untuk membayar zakat, dengan faktor usia sebagai variabel moderating Populasi dalam penelitian ini adalah Muzaki Minang yang berdomisili di Sumatera Barat dan di luar Sumatera Barat (diaspora). Sampel dalam penelitian ini adalah Muzaki Minang yang memenuhi syarat sebagai wajib zakat yaitu, Muslim, baligh dan berakal, Kepemilikan harta yang penuh, mencapai nisab dan mencapai haul.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan jumlah sampel 320 responden. Tekhnik pengumpulan data melalui kuesioner. Tekhnik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dengan bantuan SPSS dan Structural Equation Model (SEM) dari paket Software AMOS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pengetahuan zakat, budaya dan pendapatan tidak berpengaruh terhadap minat membayar zakat. Religiusitas dan Norma Subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat membayar zakat. Faktor usia mampu memoderasi hubungan pengetahuan zakat terhadap minat membayar zakat. Faktor usia mampu memoderasi hubungan religiusitas terhadap minat membayar zakat. Faktor usia mampu memoderasi hubungan budaya terhadap minat membayar zakat. Faktor usia mampu memoderasi hubungan Norma Subjectif terhadap minat membayar zakat. Faktor usia mampu memoderasi hubungan pendapatan terhadap minat membayar zakat.Faktor usia dewasa awal (20-40 tahun) lebih mendominasi dibandingkan dengan usia dewasa lanjut (>40 tahun). Temuan hasil penelitian ini memberikan masukan yang bermanfaat bagi pemimpin masyarakat adat khususnya dan Pemerintah Daerah Sumatera barat umumnya, untuk memikirkan bagaimana cara memperkuat pemahaman adat Minang Kabau bagi generasi muda baik yang berdomisili di Sumatera Barat ataupun bagi Diaspora dalam dan luar negeri. Dengan meningkatnya pemahaman adat bagi masyarakat Minang dengan sendiri minat membayar zakat akan meningkat, sehingga hubungan antara budaya dan minat membayar zakat positif dan signifikan, dengan sendirinya juga hubungan pengetahuan zakat,dan pendapatan terhadap minat membayar zakat akan positif dan signifikan, sehingga zakat dapat dijadikan alat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
T The purpose of this study is to analyze and describe the things that affect Muzaki Minang's interest of muzaki to pay zakat, , including Zakat Knowledge, Religion, Culture, Subjective Norms and Income. Specifically, this study wants to test whether there is an influence between knowledge of zakat, religious, cultural, subjective norms and income on interest of muzaki Minang to pay zakat , with age as a moderating variable. The population in this study is Muzaki Minang who is domiciled in West Sumatra and outside West Sumatra (diaspora). The sample in this study was Muzaki Minang who met the requirements as compulsory zakat, namely, Muslims, baligh and intelligent, full ownership of property, reaches nisab and reaches haul. The sampling technique used is purposive sampling, with a sample size of 320 responden. Data collection techniques through questionnaires. The data analysis technique used is descriptive statistical analysis with the help of SPSS and Structural Equation Model (SEM) from the AMOS Software package.The results of this study indicate that the variable knowledge of zakat, culture and Income have no effect on interest of Muzaki to pay zakat. Religion and subjective norms have a positive and significant effect on interest of Muzaki to pay zakat. Age factor is able to moderate the relationship between zakat knowledge and interest of muzaki to pay zakat. The age factor is able to moderate the relationship between religiosity and interest of muzaki to pay zakat. The age factor is able to moderate the cultural relationship to the interest of muzaki to pay zakat. The age factor is able to moderate the relationship between Subjective Norms and interest to pay zakat. The age factor is able to moderate the relationship between income and interest of muzaki to pay zakat. The early adult age factor (20-40 years) is more dominant than the elderly age (> 40 years). The findings of this study provide useful input for indigenous community leaders in particular and the West Sumatra Regional Government in general, to think about how to strengthen the understanding of Minang Kabau customs for the younger generation, both those living in West Sumatra and for the Diaspora at home and abroad. With the increasing understanding of customs for the Minang community, the interest in paying zakat will increase, so that the relationship between culture and interest in paying zakat is positive and significant, automatically the relationship between knowledge of zakat and income toward interest in paying zakat will be positive and significant, so that zakat can be used as a tool to improve welfare public.