DETAIL KOLEKSI

Penerapan Lean Six Sigma pada proses produksi deep plate 625-blue di PT.Culletprima Setia


Oleh : Agung Budi Santoso

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2008

Pembimbing 1 : Johnson Saragih

Pembimbing 2 : Amal Witonohadi

Subyek : Quality control;Six sigma (Quality control standard)

Kata Kunci : implementation, lean six sigma, production process, plate 625-blue

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2008_TA_TI_06304032_Halaman-Judul.pdf 28
2. 2008_TA_TI_06304032_Bab-1.pdf 7
3. 2008_TA_TI_06304032_Bab-2.pdf
4. 2008_TA_TI_06304032_Bab-3.pdf
5. 2008_TA_TI_06304032_Bab-4.pdf
6. 2008_TA_TI_06304032_Bab-5.pdf
7. 2008_TA_TI_06304032_Bab-6.pdf 4
8. 2008_TA_TI_06304032_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2008_TA_TI_06304032_Lampiran.pdf

P Produk Deep Plate 625 dengan berat 160 gram merupakan produk yang banyak diteliti karena produk ini menimbulkan kerugian terbesar bagi perusahaan. Untuk menyikapi hal tersebut, perlu dilakukan perbaikan kualitas produk dengan menggunakan cara Lean-Six-Sigma, untuk mengurangi pemborosan di dalam proses produksi agar produk dapat mencapai kualitas yang maksimal. Adapun tujuan penelitian yaitu : mengidentifikasi dan menganali sa permasalahan yang timbul, mencari karakteristik cacat yang dominan pacta produk serta mengetahui penyebab cacat yang timbul , mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas Deep Plate 625 yang masih memiliki kemampuan proses yang rendah, mengetahui dan mencari kemampuan proses sampai pada tingkat sigma, melakukan perbaikan kualitas dan meningkatkan aktivitas produksi agar maksimal dengan menggunakan metode Lean Six Sigma pacta proses produksi Deep Plate 625Standar inspeksi produk ini didasarkan pacta aspek atribut. Dari hasil perhitungan, diketahui nilai Cp dan Cpk yang diperoleh menunjukan bahwa kapabilitas proses masih rendah dan proses belum mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi . Oleh karena itu, perlu dilakukan analisa terhadap proses yang ada dan melakukan perbaikan-perbaikan yang dapat meningkatkan nilai Cp dan Cpk. Nilai Cp (0.384) yang masih di bawah satu, dan nilai Cpk (0.224) menunjukkan bahwa proses mengha silkan produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi karena nilai Cpk < 1.00. Setelah melalui berbagai penelitian, diketahui bahwa penyimpangan terjadi karena setup mesin yang tidak baik dan kerusakan part mesin MOP yang sering terjadi. Setelah mengetahui kemampuan proses, selanjutnya dapat diketahui tingkat sigma dari produk adalah 2.7988366. Dari tingkat sigma yang masih dikategorikan rendah, perlu dicari penyebab dominan yang mengakibatkan cacat pacta produk Deep Plate 625.Waktu proses yang diketahui dari perhitungan adalah 518.71 menit. Total waktu tm masih tergolong lama, sehingga penyebabnya perlu dicari agar produktivitas dan kecepatan proses dapat ditingkatkan. Penelitian selanjutnya dilakukan dengan perbaikan part yang bermasalah melalui pemeriksaan dan perbaikan interval penggantian part guna mengurangi downtime dan rework yang disebabkan oleh kecacatan prod uk. Dari perhitungan untuk mengurangi downtime dan interval penggantian setiap part yang bermasalah, diketahui bahwa , nilai MTIF adalah 6195.4892 menit untuk part plunger, 14492.75362 menit untuk part orifice, dan 22750.8889 menit untuk timing belt. Selain mengetahui waktu MTTF untuk setiap part, juga harus mengetahui frekuensi pemeriksaan setiap part. Frekuensi pemeriksaan adalah 4 kali per bulan untuk part plunger, 3 kali per bulan untuk part orifice, dan 3 kali per bulan untuk part timing belt.

D Deep Plate 625 weighing 160g is a product which become s is usually researched because this product causes the biggest loss for a company . To deal with this problem, increasing the quality of the product must be done by using Lean-Six -Sig ma method to cut losses in the manufacturing process so that it can reach its maximum quality. The aims of the research are: identifying and analyzing emerging problems, knowing dominant defect characteristics,. .knowing the cause of defects, identifying the factors influencing the Deep Plate 625's quality which has a low process capability, knowing and tabulating process capability up to the stigma level, enhancing the quality and the manufacturing productivity to the- maximum by using•Lean Six Stigma method in the•manufacturing process of Deep Plate 625.The standard of this product's inspection is based on attribute aspect. From tabulation, it is known that the values of Cp and Cpk show that the capability of the process is still low and the existing process hasn't been able to manufacture a product according to the specifications. Therefore, an analysis about existing process and actions which can increase Cp and Cpk need to be done. The value of Cp (0.384) which is below 1, and the value of Cpk (0.224) show that the process doesn't manufacture the product in accordance to the specifications because the value of Cpk < 1.00. After going through various researc it is known that deviations happen because of unwell machine setup and usually damaged MDP machine part..After knowing the capability of the process,. we know that the sigma level of the product is 2.7988366.From this considered low level stigma, the dominant cause of defects in Deep Plate 625 product needs to be found.The time of the process known from tabulations is 518.71 minutes. This is considered quite long, so the cause needs to be found so that the speed and the productivity of the process can be increased . Futher research is done by fixing parts with troubles by means of inspections and adjusting the intervals of replacing parts to minimize downtime and rework which are caused by the defects of the product. From tabulations, to minimize downtime and the intervals to replace each part having probl it is .known that the values ofMTTF are 6195.4892 minutes for plunger part, 14492.75362 minutes for orifice part, and 22750.8889 minutes for belt timing. Besides knowing the values of MTTF of each part, we also• need to know the inspection frequency for each part. The inspection frequency is 4 times a month for plunger, 3 times a month for orifice part, and 3 times a month for belt timing.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?