DETAIL KOLEKSI

Usulan penerapan metode lean six sigma pada proses produksi v belt a-38 di PT.Mitsuboshi Belting Indonesia


Oleh : Dennis Riandhika

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2010

Pembimbing 1 : Dorina Hetharia

Pembimbing 2 : Andri Bagio

Subyek : Six sigma (Quality control standard);Product - Quality control

Kata Kunci : application proposal, lean sigma method, production process, v belt a-38

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2010_TA_STI_06304101_Halaman-Judul.pdf 18
2. 2010_TA_STI_06304101_Lembar-Pengesahan.pdf 9
3. 2010_TA_STI_06304101_Bab-1_Pendahuluan.pdf 5
4. 2010_TA_STI_06304101_Bab-2_Landasan-Teori.pdf 141
5. 2010_TA_STI_06304101_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf 24
6. 2010_TA_STI_06304101_Bab-4_Pengumpulan-data.pdf 96
7. 2010_TA_STI_06304101_Bab-5_Pengolahan-Data-Dan-Analisa-Hasil.pdf 180
8. 2010_TA_STI_06304101_Bab-6_Usulan-Perbaikan-Dan-Implementasi.pdf 147
9. 2010_TA_STI_06304101_Bab-7_Kesimpulan-Dan-Saran.pdf 9
10. 2010_TA_STI_06304101_Daftar-Pustaka.pdf
11. 2010_TA_STI_06304101_Lampiran.pdf 381

P PT. Mitsuboshi Belting Indonesia merupakan perusahaan manufalctur belt dari Jepang dengan brand Mitsuboshi untuk kategori standard belt industri dan belt otomotif Kualitas dan kecepatan produksi menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan untuk mampu bersaing dengan pars kompetitomya. Karelia itu perusahaan bertekad untuk menyediakan barang yang terbaik dalam hal presisi dan kualitas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Berdasarkan basil penelitian, wawancara maupun dari data historis perusahaan, dapat dipahami bahwa permasalaban yang terjadi di perusahaan adalah tingkat cacat yang masih tinggi. Hal tersebut dapat terlihat dari persentase cacat produk V-Belt ripe A-38 yang mencapai 3%, yang mana masih jauh dari target perusahaan yaitu sebesar 1% cacat perbulan. Berdasarkan perhitungan persentase cacat, produk V-Belt tipe A-38 menjadi priorias penanganan masalah karena memiliki tingkat cacat yang lebih tinggi dibandingkan tipe V-Belt lainnya. Penelitian yang dilakukan beitujuan untuk melakukan perbaikan kualitas dan mengurangi aktivitas/waste yang tidak bemilai tambah pada proses produksi. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan data historis dan pengamatan, didapat tingkat sigma pada pengukuran data variabel ketebalan adalah 2.8 sigma, tingkat sigma pada pengukuran data variabel lebar adalah 2.9 sigma dan data atribut sebesar 3.8 sigma. Selain itu proses produksi V-Belt tipe A-38 kurang berjalan dengan efisien, dikarenakan non value added time lebih besar daripada value added time. Pada pengukuran data waktu bake didapat total lead time sebesar 10370.93 detik, process cycle efficiency perusahaan adalah 44.14% dan velocity process adalah 37.313 aktivitas per jam. Usulan perbaikan kualitas dan kecepatan produk yang diberikan kepada perusahaan yaitu dengan membuat Standart Operation Procedure (SOP), karena belum ada standar prosedur yang jelas dalam melakukan proses produksi. Kemudian memberikan usulan setting mesin curing yang memiliki tiga faktor yang berpengaruh dengan pemilihan setting level optimum temperatur curing 150°C, waktu curing 15 rnenit dan tekanan curing 5 kg/cm2. Usulan meningkatkan efisiensi proses yang dilakukan yaitu membuat lembar pengawasan kerja agar kinerja dari pars karyawan dapat lebih diperbaiki dan fokus terhadap pekerjaannya, dan juga pengalokasian operator pada tahap inspeksi. Setelah melakukan implementasi selama dua minggu pada bulan November 2009, terdapat kenaikan tingkat sigma untuk data variabel ketebalan menjadi 3.8 sigma, data variabel lebar menjadi 3.5 sigma dan kenaikan sigma data atribut menjadi 4A sigma. Total lead time menjadi lebih efisien menjadi 10093.77 detik, dan process cycle efficiency terjadi peningkatan menjadi 45.35%.

P PT. Mitsuboshi Belting Indonesia is a belt manufacturing company from Japan with the Mitsuboshi brand for the category of standard industrial belts and automotive belts. Quality and production speed are very important for companies to be able to compete with their competitors. Karelia's company is determined to provide the best goods in terms of precision and quality to meet customer needs. Based on the results of research, interviews and historical data of the company, it can be understood that the problem that occurs in the company is that the defect rate is still high. This can be seen from the percentage of defects in the V-Belt ripe A-38 product which reached 3%, which is still far from the company's target of 1% defects per month. Based on the calculation of the percentage of defects, the A-38 type V-Belt product is a priority for problem solving because it has a higher defect rate than other V-Belt types. This research aims to improve quality and reduce activities/waste that do not add value to the production process. Based on data processing using historical and observational data, the sigma level for measuring thickness variable data is 2.8 sigma, sigma level for measuring variable width data is 2.9 sigma and attribute data is 3.8 sigma. In addition, the production process of the V-Belt type A-38 is not running efficiently, because the non-value added time is greater than the value added time. In measuring the bake time data, the total lead time is 10370.93 seconds, the company's process cycle efficiency is 44.14% and the process velocity is 37,313 activities per hour. The proposal to improve the quality and speed of the product given to the company is by making a Standard Operation Procedure (SOP), because there is no clear standard procedure in carrying out the production process. Then propose a curing machine setting that has three influencing factors by selecting the optimum level setting for a curing temperature of 150°C, a curing time of 15 minutes and a curing pressure of 5 kg/cm2. The proposal to improve the efficiency of the process is to make work supervision sheets so that the performance of employees can be further improved and focus on their work, as well as the allocation of operators at the inspection stage. After implementing for two weeks in November 2009, there was an increase in the sigma level for thickness variable data to 3.8 sigma, variable width data to 3.5 sigma and an increase in sigma data attribute to 4A sigma. The total lead time became more efficient to 10093.77 seconds, and the process cycle efficiency increased to 45.35%.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?