Perancangan komik strip digital mengenai quarter life crisis di kalangan generasi muda
P Permasalahan Quarter Life Crisis dapat mendatangi siapa saja dan dimana saja. Meskipun setiap individu memiliki kondisi dan latar bekang yang berbeda total, namun konsekuensi yang dihadapi adalah sama, yaitu rasa kehilangan arah dan tujuan hidup. Anak muda pada umumnya melihat QLC sebatas permasalahan yang menghambat dan sebaiknya cepat berlalu. Nyatanya apabila fenomena QLC tidak ditangani, dapat menimbulkan dampak negatif seperti depresi, dan generasi muda juga menjadi tidak produktif.Komik strip digital mengenai QLC dirancang untuk menaggapi permasalahan tersebut. Komik strip digital akan menjadi media yang dapat memberi informasi mengenai QLC dan solusinya sehingga bisa dipahami dengan baik oleh para generasi muda masa kini, media edukasi dan informasi yang berlaku untuk jangka panjang.Melalui komik strip “Quarter Life Crisis di Kalangan Generasi Muda†ini, penulis berharap agar masyarakat, khususnya kalangan generasi muda, agar dapat memahami QLC, menghindarinya, dan juga bisa membantu satu sama lain agar tidak terjerumus kedalam sulitnya masa-masa QLC agar generasi muda Indonesia bisa menjadi lebih maju.
Q Quarter Life Crisis problems can come to anyone, anywhere they are. Although each individual has totally different conditions and backgrounds, the consequences that they will face are the same, namely a sense of loss of direction and purpose in their life. Young generation in general see QLC as a hindering problem that should just pass quickly. In fact, if QLC phenomenon is not handled, it can have negative effects such as depression, and the younger generation will also become unproductive.The digital comic strip about QLC is designed to address this problem. Digital comic strips will be a medium that can provide information about QLC and its solutions so that it can be properly understood by today's young generation, as a medium for long-term education and information.Through the comic strip "Quarter Life Crisis among the Young Generation", the author hopes that the public, especially the younger generation, can understand QLC, avoid it, and also help each other so they don't fall into the difficulties of the QLC period so that Indonesia younger generation can be more advanced.