Hubungan anemia di trimester III dengan kelahiran prematur pada ibu hamil
L LATAR BELAKANG Lebih dari 30% populasi dunia menderita anemia, penyebab paling banyak karena kekurangan zat besi, hal ini lebih umum terjadi pada ibu hamil dan anak-anak. WHO mendefinisikan anemia dengan kadar hemoglobin kurang dari 11 gr/dl pada ibu hamil mengindikasikan ibu hamil menderita anemia. Berdasarkan data RISKESDAS 2013, terdapat 37,1% ibu hamil menderita anemia. Hasil penelitian Karaoglu Leyla, bahwa anemia pada ibu hamil memiliki prevalensi lebih banyak di trimester III, dengan prevalensi di trimester II 21,2% meningkat menjadi 37,5%. Kelahiran prematur merupakan salah satu komplikasi yang ditimbulkan akibat anemia pada ibu hamil. Berdasarkan data WHO, hampir 1 juta anak meninggal akibat komplikasi dari kelahiran prematur dan Indonesia menempati peringkat kelima negara dengan kelahiran prematur terbanyak. METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2015. Sampel dipilih secara simpel random sampling berjumlah 130 sampel, di Rumah Sakit Bunda Aliyah Jakarta Timur. Penelitian menggunakan studi analitik observasional dengan studi potong lintang. Pengumpulan data dengan melihat rekam medik pasien. Untuk melihat hubungan antara anemia di trimester III dengan kelahiran prematur pada ibu hamil, dengan berdasarkan masing-masing kadar hemoglobin dan umur kehamilan. Digunakan uji Kologorov-smirnov. Batas kemaknaan yang digunakan adalah p<0,05. HASIL Sebagian besar sampel tidak mengalami anemia sejumlah 92 sampel (70,8%) dan tidak melahirkan prematur sejumlah 118 sampel (90,8%). Hasil uji analisis menyatakan tidak terdapat hubungan antara anemia di trimester III dengan kelahiran prematur pada ibu hamil. KESIMPULAN Penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara anemia di trimeter III dengan kelahiran prematur pada ibu hamil.
B BACKGROUND More than 30% of the world's population suffer from anemia, the cause of most iron deficiency. It is more common in pregnant women and children. WHO defines anemia with hemoglobin levels less than 11 g / dl in pregnant women indicate pregnant women suffer from anemia. Based on data RISKESDAS in 2013, there were 37.1 % of pregnant women suffer from anemia. Leyla Karaoglu research results that anemia prevalence in pregnant women has more in the third trimester, with a prevalence of 21.2 % in the second trimester increased to 37.5 %. Premature birth is one of the complications caused by anemia in pregnant women. Based on WHO data, nearly 1 million children die from complications of premature birth. Indonesia ranked fifth country with the highest preterm birth. METHODS The experiment was conducted in November 2015. The sample was selected by simple random sampling amounted to 130 samples, at Aliyah Bunda Hospital in East Jakarta The study used observational analytic study with cross sectional studies. The collection of data by searching at the medical records of patients. To see the relationship between anemia in the third trimester with preterm birth in pregnant women with each Based on hemoglobin levels and gestational age. Kologorov- Smirnov test was used. The limit of significance used was p<0.05. RESULTS Most of the samples are not anemic number of 92 samples (70.8%) and did not give birth prematurely number of 118 samples (90.8 %). The result of this study is there was no correlation between anemia in the third trimester with preterm birth in pregnant women. CONCLUSIONS This study showed no association between anemia in third trimesterwith preterm birth in pregnant women.