DETAIL KOLEKSI

Analisis struktur geologi bawah permukaan dengan metode gaya berat pada daerah Tanjung dan sekitarnya, Kaltim


Oleh : Natalius

Info Katalog

Nomor Panggil : 821/TG/2017

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2017

Pembimbing 1 : Agus Guntoro

Subyek : Geology Stucture

Kata Kunci : geologi, gayaberat, analisis spektrum, SVD, pemodelan struktur bawah permukaan Analisis

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2017_TA_TG_072001300079_Halaman-Judul(marked).pdf
2. 2017_TA_TG_072001300079_Bab-1.pdf
3. 2017_TA_TG_072001300079_Bab-2.pdf
4. 2017_TA_TG_072001300079_Bab-3.pdf
5. 2017_TA_TG_072001300079_Bab-4.pdf
6. 2017_TA_TG_072001300079_Bab-5.pdf
7. 2017_TA_TG_072001300079_Daftar-Pustaka.pdf
8. 2017_TA_TG_072001300079_Lampiran.pdf

S Salah satu metode geofisika yang digunakan untuk menentukan struktur geologi bawah permukaan adalah metode gayaberat. Metode ini dilakukan pada daerah Tanjung dan sekitarnya, Provinsi Kalimantan, untuk memetakan struktur bawah permukaan yang ada. Luas daerah penelitian sekitar 120x130km². Jarak spasi antar pengukuran 1,188km di tiap lintasan. Hasil anomali yang dianalisis merupakan hasil dari metode tapis rataan bergerak. Metode ini memisahkan anomali regional-residual. Berdasarkan analisis spektrum, daerah penelitian memiliki lebar jendela 59,2x59,2km², kedalaman anomali residual yang mencerminkan batuan dasar sekitar 4,6km, sedangkan kedalaman anomali regional yang mencerminkan bidang moho sekitar 16,474km. Untuk analisis struktur sesar penulis menggunakan metode analisis SVD. Pemodelan struktur bawah permukaan menggunakan data-data pendukung peta geologi regional. Berdasarkan hasil analisis anomali residual terlihat bahwa daerah penelitian mempunyai pola anomali relatif kelurusan baratlaut-tenggara dan pola sesar relatif baratdaya-timurlaut, hal tersebut merupakan hasil dari aktivitas tektonik Tersier Awal hingga Pleistosen.

O One of geophysical method to determine subsurface geology structure is a gravity method. This method was conducted in surrounding of Tanjung, South Kalimantan Province, for mapping subsurface structures exist. This research area is about 120x130km². Spacing between the measument points on each track is 1,188km. The result anomaly which used for analysising is the result of filtering from moving average filter. This method separates regional-residual anomaly. Based on spectrum analysis, this research area has length window 59,2x59,2km², the depth of residual anomaly that reflects basement is about 4,6km, while the depth of regional anomaly is about 16,474km. For analysis fault structure, the writer used SVD method. Modeling of subsurface structure used supporting data such as regional geology map. Based on result of residual anomaly can be seen that the research area has a relatively northwest-southeast and a relatively southwest-northeast, it is the result of tectonic activity Early Tertiary-Pleistocene.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?