DETAIL KOLEKSI

Karakteristik rasa tempat pada ruang terbuka publik sebagai wadah seni pertunjukan (studi kasus: Taman Balekambang Surakarta)


Oleh : Yuwono Imanto

Info Katalog

Subyek : Open spaces

Penerbit : FTSP - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2023

Pembimbing 1 : Dedes Nur Gandarum

Kata Kunci : performing arts, Kethoprak, Ramayana, Taman Balekambang, sense of place.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2022_TS_MAR_152012010007_Halaman-Judul.pdf 9
2. 2022_TS_MAR_152012010007_Lembar-Pengesahan.pdf 3
3. 2022_TS_MAR_152012010007_Bab-1_Pendahuluan.pdf 28
4. 2022_TS_MAR_152012010007_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf 11
5. 2022_TS_MAR_152012010007_Bab-3_Metode-Penelitian.pdf 10
6. 2022_TS_MAR_152012010007_Bab-4_Analisis-dan-Pembahasan.pdf 72
7. 2022_TS_MAR_152012010007_Bab-5_Kesimpulan.pdf 2
8. 2022_TS_MAR_152012010007_Daftar-Pustaka.pdf 3
9. 2022_TS_MAR_152012010007_Lampiran.pdf 99

S Seni Pertunjukan adalah industri kreatif unggulan Kota Surakarta yang dipentaskan digedung tertutup ataupun di ruang terbuka. Salah satu tempat di Surakarta yang mewadahiseni pertunjukan adalah Taman Balekambang. Sejak tahun 1970 Seni PertunjukanKethoprak sudah digelar di Taman Balekambang dan kemudian disusul Srimulat. Padatahun 1980 Taman Balekambang mulai mengalami penurunan sejak Srimulat pindah keSemarang dan pada tahun 1990 an Taman Balekambang menjadi kawasan hitam. Padatahun 2007 Taman Balekambang direvitalisasi oleh Pemerintah Kota Surakarta dandibangun ruang terbuka amphitheater untuk seni pertunjukan Sendratari Ramayana yangmembuat citra Taman Balekambang sebagai wadah Seni Pertunjukan meningkat.Penelitian ini bertujuan untuk menemukan Rasa tempat (Sense of Place) dankarakteristiknya pada Taman Balekambang sebagai wadah seni pertunjukan dari persepsipemangku kepentingan yaitu pemerintah kota, pelaku dan penonton seni pertunjukan sertamasyarakat kota Surakarta. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif denganparadigma post positivisme yang menggambarkan tiga komponen pembentuk Sense ofPlace yaitu setting fisik, aktivitas dan makna sebagai komponen pembentuk Rasa tempatdan hubungan di antara ketiganya. Dari hasil penelitian ditemukan 13 jenis Rasa tempatyang bisa dikenali pada Taman Balekambang sebagai wadah seni pertujukan beserta ragamRasa Tempat. Didapatkan bahwa Rasa Tempat dengan tema Seni Pertunjukan yaitu RasaInfrastruktur dan Rasa Budaya hanya dikenali oleh 28,38 % dari 43 informan penelitian.Dalam perkembangannya Taman Balekambang sebagai wadah Seni Pertunjukanmengalami penurunan dimensi visual dan perseptual serta berbagai fasilitas maupunprogram aktivitas yang kurang beragam mengikuti perkembangan sosial, budaya danteknologi serta kurangnya pemahaman tentang makna Taman Balekambang sebagai tempatbersejarah dan budaya. Temuan Rasa Tempat (Sense of place) hasil penelitian ini bisamenjadi masukan dalam pengembangan kawasan dan proses penciptaan tempat (PlaceMaking) pada Taman Balekambang sebagai wadah Seni Pertunjukan.

P Performing art is a leading creative industry in Surakarta which can be performed inindoor or outdoor space. Taman Balekambang is a place in Surakarta which has indoorhall and open stage for performing arts show. In 1970s Kethoprak and Srimulat wereicon of Performing Arts in Taman Balekambang. Then in 1980 Taman Balekambang wasdeclined and in 1990s Taman Balekambang became slump area. In year 2007 theSurakarta municipality revitalized Taman Balekambang and built an open stage forRamayana performing art. Since then the image of Taman Balekambang as a place forperforming arts was growing up. This research is intended to find out the Sense of Placeof Taman Balekambang with its characteristic as performing arts place from theperception of its stakeholders (Surakarta municipality, the actors and the audience ofperforming arts and public). This research uses post positivism qualitative method todescribe three components of Sense of Place which are physical setting, activities andmeaning and the relationship among them. The research finds that there are 13 types ofSense of Place in Taman Balekambang with its caharacteristic. It is showed that Sense ofPlace with Performing Arts theme is only 28,38 % consist of Sense of Infrastructure andSense of Culture. In its development Taman Balekambang was experiencing visual andperceptual dimension decline. Its facilities and activities need to adapt with social, cultureand technology development and there is lack of understanding about meaning ofBalekambang as a cultural and historical place. The research finding can be useful inurban design development and place making process of Taman Balekambang as the place of performing arts.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?