Kajian penyebab cost overrun proyek jalan Tol Cibitung-Cilincing seksi 2
P Proyek Pembangunan Jalan Tol adalah sebuah proses konstruksi yang harus didasari oleh Tiga Batasan yaitu Biaya, Mutu, dan Waktu. Sehingga segala proses Perencanaan, Eksekusi, dan Penyelesaian harus berjalan sesuai rencana yang telah disepakati oleh segala pihak yang terlibat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak sesuai rencana. Pada Aspek Biaya Proyek Pembangunan Jalan Tol, hal-hal terkait biaya yang tidak sesuai dari Rencana Anggaran dapat diklasifikasikan sebagai Cost Overrun. Cost Overrun dalam Proyek Konstruksi dapat didefinisikan sebagai pembengkakkan biaya yang disebabkan oleh berbagai faktor, yang mana dalam penelitian ini akan dikaji Cost Overrun yang terjadi pada Proyek Konstruksi Pembangunan Jalan Tol Cibitung Cilincing Seksi 2 . Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Penulis yang ingin menghindari Cost Overrun pada Proyek Strategis Nasional agar dapat berjalan sesuai rencana Biaya, Mutu , dan Waktu. Penelitian ini bertujuan mengkaji penyebab Cost Overrun, serta memberikan kesimpulan dan saran yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menekan potensi Cost Overrun pada proyek serupa dimasa yang mendatang. Penelitian ini akan menggunakan Metodologi Fishbone Diargam dalam mengidentifikasi masalah yang terjadi dan mengidentifikasi faktor dominan Cost Overrun dalam Proyek Konstruksi Pembangunan Jalan Tol Cibitung Cilincing Seksi 2. Hasil studi ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan adanya 52 faktor penyebab cost overrun, diantaranya yaitu aspek perencanaan biaya dan aspek material (Remy, 2017) dalam studi ini didapat bahwa pembengkakkan biaya yang diakibatkan oleh pekerjaan levelling yang tidak masuk dalam Rencana Anggaran Biaya, dimana pekerjaan levelling tersebut diakibatkan oleh dimensi precast yang tidak sesuai namun tetap dipasang pada struktur sehingga dibutuhkan penyesuaian elevasi pada pekerjaan hotmix. Dan adanya material sisa yang tidak dapat dipergunakan kembali sehingga menjadi beban biaya yang tidak dapat ditagihkan ke pengguna jasa sehingga menjadi tanggung jawab kontraktor secara penuh. Dimana adanya material sisa tersebut dikarenakan oleh belum adanya sistem manajemen material serta manajemen quality control yang memadai untuk pekerjaan full slab. Hal ini disebabkan tidak adanya sistem manajemen material dan sistem manajemen quality control khusus untuk pekerjaan precast full slab di proyek ini.
T The Toll Road Construction Project is a construction process that must be based on Three Limits, namely Cost, Quality, and Time. So that all processes of Planning, Execution, and Completion must go according to the plan that has been agreed upon by all parties involved so that things do not happen according to plan. In the Cost Aspect of the Toll Road Construction Project, matters related to costs that are not in accordance with the Budget Plan can be classified as Cost Overrun. Cost Overrun in Construction Projects can be defined as cost swelling caused by various factors, which in this study will examine the Cost Overrun that occurs in the Section 2 Cibitung Cilincing Toll Road Construction Project. This research is motivated by the author who wants to avoid Cost Overrun on National Strategic Projects so that they can run according to the Cost, Quality, and Time plan. This study aims to examine the causes of Cost Overrun, as well as provide conclusions and suggestions that can be used as a reference to reduce the potential for Cost Overrun in similar projects in the future. This study will use the Fishbone Diagram Methodology in identifying problems that occur and identifying the dominant factor Cost Overrun in the Cibitung Cilincing Toll Road Construction Project Section 2. The results of this study are in line with previous research which stated that there were 52 factors causing cost overrun, including aspects of cost planning. and material aspects (Remy, 2017) in this study it was found that cost swelling caused by leveling work that was not included in the Budget Plan, where the leveling work was caused by inappropriate precast dimensions but still installed on the structure so that elevation adjustments were needed on the work. hot mix. And there is residual material that cannot be reused so that it becomes a cost burden that cannot be billed to service users so that it becomes the full responsibility of the contractor. Where the residual material is due to the absence of a material management system and adequate quality control management for full slab work. This is due to the absence of a special material management system and quality control management system for full slab precast work in this project.