Analisis risiko pekerjaan fire fighting system pada proyek SKTT 150 KV di Jembatan SURAMADU dengan metode hazard identification risk assessment And Risk Control (HIRARC)
P Penelitian ini berupaya mengumpulkan fakta yang ada dan berfokus pada usahamengungkap tentang risiko pekerjaan Fire Fighting System pada Proyek SKTT 150 KV diJembatan Suramadu yang dilakukan sebagai upaya menciptakan zero accident. Penelitianini merupakan penelitian deskriptif dengan mix methods analysis (pendekatan analisiscampuran). Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung ke lapangan untukmengidentifikasi potensi bahaya dan risiko, kemudian dilakukan wawancara kepada paraahli untuk memverifikasi hazard identification. Setelah itu disusun kuesioner riskassesment yang berisi penilaian likelihood dan severity. Teknik sampling yang digunakanadalah non-probability sampling dengan metode sensus sampling. Populasinya merupakanpara karyawan yang terlibat dalam pekerjaan konstruksi yang berjumlah 50 orang, dimanasampelnya adalah seluruh populasi yang terdiri dari 4 orang petugas HSE, 5 orang mandorpengawas, 2 orang konsultan proyek, 4 orang pengawas dari PLN, 6 orang welder, 6 orangoperator alat, dan 23 orang pekerja lapangan. Dilakukan uji instrumen yang terdiri dari ujivaliditas dan reliabilitas. Hasil pengumpulan data kuesioner diolah dengan menghitungnilai rata-rata setiap risiko untuk dijadikan acuan dalam menentukan risk level. Analisisdata pada penelitian ini menggunakan metode HIRARC (Hazard Identification RiskAssessment and Risk Control). Berdasarkan hasil hazard identification, diidentifikasisebanyak 24 potensi bahaya dan risiko. Berdasarkan hasil risk assesment, risiko yangtergolong ke dalam kategori Extreme Risk sebanyak 1 risiko (4%), High Risk sebanyak 4risiko (17%), Moderate Risk sebanyak 6 risiko (25%), dan Low Risk sebanyak 13 risiko(54%). Risk control dilakukan terhadap risiko yang tergolong dalam level extreme riskyaitu risiko pada pekerjaan Penyambungan welding di sisi jembatan dengan kode risiko 4A(Pekerja terpapar asap dan terkena percikan api akibat bahaya welding), sehingga risiko iniperlu menjadi pusat perhatian agar dilakukan tindakan perbaikan sesegera mungkin. Upayapencegahan risiko yang direkomendasikan adalah menggunakan teknologi welding yanglebih aman, seperti welding dengan gas inert (TIG welding) yang mengurangi jumlah percikan api.
T This research seeks to collect existing facts and focuses on uncovering the risks of the FireFighting System work on the 150 KV SKTT Project on the Suramadu Bridge which wascarried out as an effort to create zero accidents. This research is a descriptive researchwith mixed methods analysis. Data collection is carried out by direct field observation toidentify potential hazards and risks, then interviews with experts are conducted to verifyhazard identification. After that, a risk assessment questionnaire was prepared whichcontained an assessment of the likelihood and severity. The sampling technique used isnon-probability sampling with the census sampling method. The population consists of 50employees involved in construction work, where the sample is the entire populationconsisting of 4 HSE officers, 5 supervisory foremen, 2 project consultants, 4 supervisorsfrom PLN, 6 welders, 6 tool operators, and 23 field workers. Instrumental tests werecarried out which consisted of validity and reliability tests. The results of collectingquestionnaire data are processed by calculating the average value of each risk to be usedas a reference in determining the risk level. Data analysis in this study used the HIRARC(Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control) method. Based on the hazardidentification results, 24 potential hazards and risks were identified. Based on the resultsof the risk assessment, the risks belonging to the Extreme Risk category are 1 risk (4%),High Risk are 4 risks (17%), Moderate Risk are 6 risks (25%), and Low Risk are 13 risks(54%). Risk control is carried out on risks belonging to the extreme risk level, namely therisk of welding connection work on the side of the bridge with risk code 4A (Workers areexposed to smoke and exposed to sparks due to the danger of welding sparks), so that thisrisk needs to be the center of attention so that corrective action is taken as soon as possible.The recommended risk prevention measure is to use safer welding technologies, such as welding with an inert gas (TIG welding) which reduces the number of sparks.