I Industri di Indonesia saat ini sudah memasuki fase industri 4.0, namun industri 4.0belum banyak digunakan pada sektor konstruksi. Industri 4.0 dalam sektorkonstruksi diharapkan dapat memberikan kesempatan untuk mengintegrasikankemampuan manusia dan mesin yang dikendalikan secara digital dengan bantuanteknologi. Sebelum menerapkan industri konstruksi 4.0, maka perlumempersiapkan tenaga kerja teknik sipil untuk meningkatkan kemampuan danketerampilan digitalnya sehingga mampu menggunakan dan memanfaatkanteknologi dengan baik agar sumber daya alam dapat digunakan se-efisien dan seefektifmungkin. Pandemi covid-19 memberikan peluang kepada kontraktor untukmenerapkan konsep industri konstruksi 4.0 secara tidak langsung. Peluangtersebut terlihat pada aktifitas yang dilakukan secara online dengan mengikutiprotokol kesehatan.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui korelasi paling kuatdari kompetensi tenaga kerja teknik sipil dan seberapa jauh kesiapan tenaga kerjateknik sipil pada perusahaan kontraktor dalam penerapan industri konstruksi 4.0di Indonesia. Metode penelitian berdasarkan studi literature, penelitian-penelitianterdahulu serta penyebaran kuesioner. Responden penelitian diambil secara acakdan hanya kepada tenaga kerja teknik sipil di beberapa perusahaan kontraktorbesar. Hasil penelitian yang diperoleh mayoritas responden 80% telah mengetahuiindustri konstruksi 4.0 dengan kompetensi pribadi memiliki nilai korelasi terbesaryaitu 0,755. Serta, tenaga kerja teknik sipil pada perusahaan kontraktor BUMNlebih siap menerapkan industri konstruksi 4.0 sebesar 76% dibanding perusahaankontraktor Swasta sebesar 74%. Kompetensi teknis memiliki nilai terendah padakedua kontraktor BUMN dan Swasta.