Perbaikan kualitas radio frekuensi dalam jaringan CDMA 2000-1x di Cluster-5 Kota Surabaya dengan link budget dan RF parameter sebagai tuner
P Performansi pada jaringan CDMA2000-1X yang ditemukan penulis ketika dalam melakukananalisis dan perbaikan kualitas pancaran radio frekuensi di daerah Surabaya Kota adalah nilai Ec/Io sangat berpengaruh terhadap kuat lemahnya signal pancardari transmitter Low Noise Amplifier (LNA) di BTS. Karena bentuk permukaan tanah sangat berpengaruh terhadap kualitas pengiriman dan penerimaan pancaran radio frekuensi/maka diperlukan kalkulasi phytagoras dan juga dengan kalkulasi Katherin untuk ketepatan analisis petmasalahan. Permasalahan yang terjadi pada alpha Tandes dikarenakan PN code aktif lebih dari 3 PN dan berasaldari 3 sector BTS atau lebih, Ketinggian antenna BTS Tandesyaitu 40 meter dengan kemiringan ‘i/ting 9° dan pancaran 0.260 km dan perlu diperpanjang pancarannya dengan menaikkan 3°. sehingga mendapatkan pancaran penuh dari BTS Pacuan Kuda. Perlu menaikkan power output RF Link Budget untuk pilot gain dikarenakan kondisi lekuk tanah. Low Noise amplifier (LNA) diatur software tuner untuk RF link budget dengan membagi overhead channel terhadap kapasitas channel yakni 4.4 watt (22%) dinaikkan pilot gain menjadi 28% dari 20 watt menjadi 5.6 watts (37.4dBm) Analisis dan perbaikan kualitas radio frekuensi di Surabaya Kota dapat dilakukan sebagai pegangan perhitungan melakukan dan menjaga kualitas performansi radio frekuensi seperti : RSSI level, Tx-Power mobile, Ec/Io level , FER serta keseimbangan RF link budget untuk mengatur besar kecilnya output power yang dibutuhkan mobile station dalam percakapan origination maupun termination.
T The performance on the CDMA2000-1X network that the authors found when analyzing and improving the quality of radio frequency emission in the Surabaya City area was that the Ec/Io value greatly affected the strength and weakness of the transmit signal from the Low Noise Amplifier (LNA) transmitter in BTS. Because the shape of the soil surface greatly affects the quality of sending and receiving radio frequency/frequency beams, Pythagorean calculations and also Katherin's calculations are needed for the accuracy of problem analysis. The problem that occurs in alpha Tandes is because the active PN code is more than 3 PN and comes from 3 BTS sectors or more, the height of the Tandes BTS antenna is 40 meters with an i/ting slope of 9° and a beam of 0.260 km and needs to be extended by increasing the beam by 3°. so get the full glow of the Horse Racing BTS. Need to increase the RF Link Budget output power for pilot gain due to ground curvature. Low Noise amplifier (LNA) is set by software tuner for RF link budget by dividing the overhead channel by channel capacity, namely 4.4 watts (22%) and pilot gain is increased to 28% from 20 watts to 5.6 watts (37.4dBm) Analysis and improvement of radio frequency quality in Indonesia Surabaya City can be used as a guide for calculating and maintaining the quality of radio frequency performance such as: RSSI level, Tx-Power mobile, Ec/Io level, FER and RF link budget balance to regulate the size of output power needed by mobile stations in origination and termination conversations.