Efikasi antibakteri dan antibiofilm kitosan (penaeus monodon) terhadap aggregatibacteractinomycetemcomitans dan treponema denticola secara in vitro
L Latar Belakang: Indonesia kaya akan sumber daya laut yang juga bermanfaat pada kesehatan, salah satunya adalah udang. Limbah kulit udang memiliki kandungan kitosan yang memiliki sifat antibakteri yang dapat digunakan untuk melawan bakteri periodontal. Tujuan: Untuk mengetahui efek antibakteri dan antibiofilm pada kitosan Penaeus monodon terhadap Aggregatibacter. actinomycetemcomitans dan Treponema denticola. Metode Penelitian: Uji antibakteri menggunakan metode disc diffusion dengan waktu inkubasi selama 24 jam dengan kontrol positif gel metronidazole dan kontrol negatif asetat 1% serta uji antibiofilm menggunakan metode biofilm assay dengan waktu inkubasi selama 1 jam, 3 jam, 24 jam dengan kontrol positif klorheksidin dan kontrol negatif asetat 1%. Hasil: kitosan dapat menghambat pertumbuhan bakteri secara optimal pada konsentrasi 0,8% terhadap Aggregatibacter. actinomycetemcomitans dan Treponema denticola. Kitosan dapat mengurangi perlekatan biofilm Aggregatibacter. Actinomycetemcomitans pada konsentrasi 1% dalam inkubasi 1 jam, konsentrasi 0,2% dalam waktu inkubasi 3 jam, dan konsentrasi 0,4% dalam waktu inkubasi 24 jam dan pada Treponema denticola untuk waktu inkubasi 1 jam pada konsentrasi 0,6% , waktu inkubasi 3 jam pada konsentrasi 0,6%, dan waktu inkubasi 24 jam pada konsentrasi 0,4%. Uji normalitas menggunakan metode Shapiro-Wilk menunjukan data terdistribusi normal (p>0,05) dan uji ANOVA serta uji Post-hoc LSD menunjukan perbedaan bermakna (p<0,05). Kesimpulan: Kitosan dari udang Penaeus monodon mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan perlekatan biofilm pada Aggregatibacter actinomycetemcomitans dan Treponema denticola.
B Background: Indonesia’s marine resources is very variative and one of them is shrimp. Shrimp shell contains chitosan which is proven to have antibacterial properties against periodontal bacteria. Objective: To determine the antibacterial and antibiofilm efficacy of kitosan from Penaeus monodon on Aggregatibacter actinomycetemcomitans and Treponema denticola. Methods: Antimicrobial activity was tested using disc diffusion method with 24 hours incubation period with metronidazole gel as the positive control and acetate 1% as the negative control. Antibiofilm activity was tested using biofilm assay crystal violet with 1, 3, 24 hours incubation period with chlorhexidine as the positive control and acetate 1% as the negative control. The result of biofilm assay can be seen by using microplate reader with 490nm wavelength. Result: The optimal concentration to inhibit the growth of Aggregatibacter actinomycetemcomitans is 0,8% and for Treponema denticola is 0,8%. To inhibit the biofilm formation of Aggregatibacter actinomycetemcomitans the optimal concentration is 1% (1hours), 0,2% (3hours), and 0,4% (24 hours) and for Treponema denticola the optimal concentration is 0,6% (1hours), 0,6% (3hours), and 0,4% (24 hours). Conclusion: Chitosan of Penaeus monodon can inhibit the growth and biofilm formation of Aggregatibacter actinomycetemcomitans and Treponema denticola.