Efek antibakteri ekstrak etanol rimpang lengkuas (alpinia galanga (L.) wild) terhadap pertumbuhan porphyromonas gingivalis (Laporan Penelitian)
L Lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd) merupakan tanaman yang kaya akan manfaat. Lengkuas mengandung flavanoid, fenol dan minyak atsiri yang berfungsi sebagai antibakteri. Oleh karena kandungannya, maka dilakukanlah penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak etanol rimpang lengkuas terhadap pertumbuhan Porphyromonas gingivalis sebagai salah satu bakteri patogen rongga mulut. Rimpang lengkuas berasal dari desa Maja kemudian diekstraksi dengan pelarut etanol dan diuapkan pelarutnya dengan rotary evaporator. Ekstrak yang diperoleh ditipiskan menjadi beberapa konsentrasi (100%, 75%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25% dan 3,125%) untuk diujikan pada P.gingivalis, sebagai kontrol positif (+) digunakan chlorhexidine 0,2% dan control negatif (-) adalah aquades. Pengujian antibakteri dilakukan dengan metode dilusi dan difusi yang diamati dalam tiga waktu pengamatan, 24, 48, dan 72 jam. Pengujian metode dilusi menunjukkan adanya hambatan dari konsentrasi 100% sampai pada konsentrasi 3,125% (pengamatan 72 Jam) dan konsentrasi hambat minimal atau minimum inhibitory concentration (MIC) nya pada konsentrasi 3,125% (pengamatan 72 Jam). Pengujian metode difusi menunjukkan terbentuknya zona hambat pada semua konsentrasi mulai dari 3,125% sampai 100%. Konsentrasi bunuh minimal atau minimum bactericidal concentration (MBC) dari ekstrak lengkuas pada konsentrasi 3,125% (pengamatan 24 Jam). Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan ada perbedaan bermakna (p=0,039<0,05) bahwa zona hambat antar konsentrasi dan waktu pengamatan. Hasil penelitian ini menyimpulkan ekstrak etanol rimpag lengkuas memiliki efek antibakteri terhadap P.gingivalis.
G Galangal (Alpinia galanga (L.) Willd) is a plant that is rich in benefits. Galangal contains flavonoids, phenols and essential oil which functions as an antibacterial. Because of its content, we conducted this study in order to determine the inhibition of the ethanol extract of galangal rhizome on the growth of Porphyromonas gingivalis as one of the pathogenic bacteriae in oral cavity. Galangal rhizome from the Maja village then macerated with ethanol and the solvent was then evaporated with a rotary evaporator. Extract that has been obtained was diluted into several concentrations (100%, 75%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25% and 3,125%) and tested on P.gingivalis. Chlorhexidine 0,2% was used as positive control while aquadest as negative control. The antibacterial tests were conducted by dilution and diffusion method under three observation times of 24, 48, and 72 hours. The result of dilution method showed inhibition from concentration of 100% up to the concentrations of 3,125% (at observation of 72 hours) and its minimum inhibitory concentration (MIC) was at concentration of 3,125% (observation 72 hours). The diffusion method showed inhibition zone on the concentrations of 3,125% until 100%. Minimum bactericidal concentration (MBC) obtained from galangal extract was at concentration of 3.125% (observation 24 hours). Kruskal-Wallis test indicated there were significant differences (p=0,039<0,05) of inhibition zone among concentrations and observation times. The result of this research concluded that ethanol extract of galangal rhizome has an antibacterial effect against P. gingivalis.