Pengaruh perasan jahe merah (zingiber officinale var. rubrum) terhadap perlekatan biofilm streptococcus sanguinis
L Latar belakang: Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang sering dialami oleh masyarakat Indonesia dengan etiologi utamanya adalah akumulasi biofilm oral. Biofilm oral terbentuk dari koloni bakteri, salahsatunya Streptococcus sanguinis. Jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum)sering digunakan sebagai obat herbal karena terbukti memiliki beberapa kandungansenyawa kimia yang berfungsi sebagai antibakteri, anti-inflamasi, anti-emetik, dananalgesik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perasanjahe merah terhadap perlekatan biofilm Streptococcus sanguinis. Metodepenelitian: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris in vitro.Streptococcus sanguinis didistribusikan ke dalam 96 well-plate dan diinkubasiselama 1x24 jam dalam suhu 37°C. Kemudian ditetesi perasan jahe merah dengankonsentrasi 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,56%, 0,78%, mediumBHI-B sebagai kontrol negatif, dan klorheksidin 0,2% sebagai kontrol positif. Wellplatediinkubasi selama 1 jam, 3 jam, dan 24 jam pada suhu 37°C kemudian diberipewarnaan crystal violet serta dibaca menggunakan microplate reader denganpanjang gelombang 490 nm. Hasil: Perasan jahe merah dapat menghambatperlekatan biofilm Streptococcus sanguinis ATCC 10556. Pada masa inkubasi 1jam dan 3 jam, perasan jahe merah dengan konsentrasi 25% lebih efektif dariklorheksidin 0,2%. Pada masa inkubasi 24 jam, perasan jahe merah dengankonsentrasi 12,5% lebih efektif dan berbeda bermakna dengan klorheksidin 0,2%.Kesimpulan: Semakin tinggi konsentrasi perasan jahe merah maka semakinberpengaruh dalam menghambat perlekatan biofilm Streptococcus sanguinis.
B Background: Periodontal disease is one of the dental and oral diseases that areoften experienced by the Indonesian people with the main etiology is theaccumulation of oral biofilm. Oral biofilm is formed from bacterial colonies, oneof which is Streptococcus sanguinis. Red ginger (Zingiber officinale var. Rubrum)is often used as herbal medicine because it is proven to contain several chemicalcompounds that function as antibacterial, anti-inflammatory, anti-emetic, andanalgesic. Objective: This study aimed to determine the effect of red ginger juiceon the adhesion of Streptococcus sanguinis biofilm. Method: This research is an invitro laboratory experimental study. Streptococcus sanguinis was distributed into96 well-plates and incubated for 1x24 hours at 37°C. Then, red ginger juice wasdripped with a concentration of 100%, 50%, 25%, 12.5%, 6.25%, 3.125%, 1.56%,0.78%, BHI-B medium as a negative control, and chlorhexidine 0 ,2% as positivecontrol. The well-plates were incubated for 1 hour, 3 hours, and 24 hours at 37°C,then stained with crystal violet and read using a microplate reader with awavelength of 490 nm. Result: Red ginger juice can inhibit the adhesion ofStreptococcus sanguinis ATCC 10556 biofilms. In the incubation period of 1 hourand 3 hours, red ginger juice with a concentration of 25% is more effective thanchlorhexidine 0,2%. During the 24 hour incubation period, red ginger juice with aconcentration of 12.5% is more effective and significantly different fromchlorhexidine 0,2%. Conclusion: The higher the concentration of red ginger juice,the more effective it is in inhibiting the attachment of the Streptococcus sanguinisbiofilms.