Pendidikan kesehatan gigi dan mulut pada penderita sindroma down (studi pustaka)
S Sindroma Down merupakan gangguan perkembangan yang disebabkan oleh aberasi kromosom 21. Ditemukan oleh John Langdon Down, seorang dokter berkebangsaan Inggris, tahun 1866. Penderita sindroma Down adalah individu yang dapat dikenali fenotipnya dan mempunyai kecerdasan terbatas. Pada penderita sindroma Down dijumpai manifestasi klinis dan oral yang khas. Frekuensi karies gigi dan penyakit periodontal pada sindroma Down termasuk tinggi akibat kesulitan dalam menjaga kebersihan gigi dan mulutnya secara mandiri. Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan informasi mengenai pendidikan kesehatan gigi dan mulut pada penderita sindroma Down. Pendidikan kesehatan gigi dan mulut bertujuan untuk mengubah perilaku yang kurang menguntungkan menjadi menguntungkan. Pelaksanaannya terhadap penderita sindroma Down salah satunya adalah dengan mengelola perilaku penderita. Misalnya dengan menggunakan istilah yang mudah dimengerti saat memberikan instruksi, membuat jadwal kunjungan di pagi hari, menggunakan alat-alat yang konsisten, dan memberikan hadiah atau pujian jika pasien melakukan instruksi dengan baik. Selain itu perawatan karies gigi dan penyakit periodontal juga tidak boleh diabaikan. Suksesnya pendidikan kesehatan gigi dan mulut pada penderita sindroma Down ini memerlukan pertimbangan tersendiri, termasuk penggunaan teknik psikologis, teknik pengendalian fisik, dan teknik farmakoterapeutik. Disarankan agar pendidikan kesehatan gigi dan mulut pada penderita sindroma Down dapat dimasukkan dalam kurikulum sarjana kedokteran gigi.