Kepercayaan dan perilaku kesehatan gigi masyarakat baduy di Kabupaten Lebak Banten (laporan penelitian)
K Kompleksitas kepercayaan, pola tingkah laku, dan sikap tercermin pada tradisi keagamaan yang berlaku. Kepercayaan masyarakat baduy adalah "Sunda Wiwitan" berakar dari pemujaan arwah nenek moyang (animisme). Keberadaan masyarakat Baduy Dalam tidak terlepas dari tradisi sebagai pikukuh (ketentuan mutlak) dari aspek lingkungan hidup yang harus ditaati. Prilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu aktivitas manusia itu sendiri, sedangkan perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kepercayaan, tradisi, dan perilaku kesehatan masyarakat Baduy Dalam. Penelitian ini merupakan penelitian observasional melalui wawancara dan observasi. Sampel adalah 55 orang masyarakat Baduy Dalam. Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat baduy sangat menaati ketentuan mutlak nenek moyang dengan menjalankan tradisi keagamaan, menyirih dalam upacara keagamaan, penggunaan sabut kelapa sebagai alat pembersih gigi, menggunakan pengobatan tradisional berupa daun-daunan dan mantra, menolak jasa pengobatan dokter gigi.