Kajian persepsi masyarakat dki jakarta terhadap revitalisasi halte brt (bus rapid transit) transjakarta bundaran hotel indonesia
L Latar belakang penelitian ini adalah halte Bundaran HI yang telah direvitalisasi oleh pemerintah terlihat lebih modern dari sebelumnya dan melupakan fungsi sebenarnya dari halte, menjadi sempit dan tidak nyaman oleh para pengguna jasa, tidak hanya sebagai akses untuk BRT tetapi juga dimanfaatkan untuk kepentingan komersial seperti tempat berfoto dan wisata.Adapun maksud dari penelitian yaitu menganalisis pengaruh fasilitas dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas penumpang BRT, menentukan tingkat kepuasan pelanggan yang berpengaruh terhadap layanan BRT, dan menentukan persepsi Masyarakat pengguna BRT terhadap revitalisasi halte.Metode yang dipilih untuk menganalisa data adalah kuantitatif dengan analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif, kemudia dilanjutkan dengan uji statistik inferensial menggunakan uji non-parametrik Mann Whitney. Sedangkan untuk menguji kepuasan pelanggan menggunakan skala likert.Hasil penelitian yang didapatkan yaitu diuji dengan Mann Whitney nilai Asymp.Sig (2 tailed) yang diperoleh adalah 0,032, lebih kecil dari tingkat probabilitas 0,05 yang menunjukan bahwa fasilitas dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas penumpang BRT. Sementara itu, tingkat kepuasan pelanggan mencapai 25% yang memiliki arti pernyataan tidak puas/kurang baik. Persepsi masyarakat terhadap revitalisasi halte Bundaran HI bernilai negatif.Rekomendasi kedepan untuk pemerintah terhadap halte bahwa tidak perlu dibangun secara berlebihan, sehingga tidak menjadi percontohan yang baik bagi kota-kota besar lainnya, melainkan perlunya ada halte tipikal yang fungsi dan manfaatnya bisa ditiru, seperti membiasakan diri membaca literatur sambil menunggu kedatangan bus.
T The background of this study is that the Bundaran HI bus stop which the government has revitalized looks more modern than before and forgets the actual function of the bus stop, becoming narrow and uncomfortable for service users, not only as access to the BRT but also used for commercial purposes objective like serving as a spot for photography and tourism.The purpose of this study is to examine the impact of facilities and service quality on BRT passenger loyalty, determine the level of customer satisfaction that affects BRT services, and determine the perception of BRT users of the revitalization of the bus stop.The method chosen to analyze the data is quantitative with descriptive statistical methods and tested with inferential statistics using non-parametric statistical tests with Mann-Whitney. While testing customer satisfaction using a Likert scale.The study results were tested with Mann Whitney where the Asymp.Sig. value. (2 tailed) of 0.032 is less than the probability of 0,05, which means the facilities and service quality influence BRT passenger loyalty. The Customer satisfaction rate of 25% is a statement of dissatisfaction/less good. Public perception of the revitalization of the Bundaran HI bus stop is negative.Future recommendations for the government regarding bus stops are that does not require to build excessively and luxuriously, in order to they do not become good examples for other big cities, but rather there needs to be a typical bus stop whose functions and benefits can be imitated, such as getting used to reading literature while waiting for the bus to arrive.