Pemilihan alternatif kebijakan perawatan mesin menggunakan metode markov chain yang didasarkan pada nilai overall equipment effectiveness dengan biaya terkecil di pt suzuki indomobil motor plant cakung
Penerbit : FTI - Usakti
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2016
Pembimbing 1 : Amal Witonohadi
Pembimbing 2 : Didien Suhardini
Subyek : Machine tools - Maintenance and repair;Factory management
Kata Kunci : markov, maintenance cost, oee
Status Posting : Published
Status : Tidak Lengkap
No. | Nama File | Hal. | Link |
---|---|---|---|
1. | 2016_STA_STI_06312092_Halaman-Judul.pdf | ||
2. | 2016_STA_STI_06312092_Lembar-Pengesahan.pdf | ||
3. | 2016_STA_STI_06312092_Bab-1_Pendahuluan.pdf | ||
4. | 2016_STA_STI_06312092_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf |
|
|
5. | 2016_STA_STI_06312092_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf |
|
|
6. | 2016_STA_STI_06312092_Bab-4_Pengumpulan-Data.pdf |
|
|
7. | 2016_STA_STI_06312092_Bab-5_Pengolahan-Data.pdf |
|
|
8. | 2016_STA_STI_06312092_Bab-6_Kesimpulan-dan-Saran.pdf | ||
9. | 2016_STA_STI_06312092_Daftar-Pustaka.pdf | ||
10. | 2016_STA_STI_06312092_Lampiran.pdf |
|
P PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Cakung merupakan perusahaan yang bergerak di bidang otomotif. Perusahaan yang bertempat di Jalan Raya Penggilingan Cakung, Jakarta Timur ini memproduksi engine dan transmisi untuk mobil dan motor. Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Cakung adalah Lini Cylinder Block Fero sering mengalami kegagalan produksi dan waktu downtime yang besar, sehingga nilai OEE (Overall Equipment Effectiveness) mesin rendah. Sistem perawatan mesin yang sudah diaplikasikan oleh perusahaan (P0), selama ini melakukan preventive maintenance pada status 1 (kondisi baik), 2 (rusak ringan), dan 3 (rusak sedang), dan melakukan corrective maintenance pada status 4 (rusak berat) menyebabkan biaya perawatan yang yang harus dikeluarkan oleh perusahaan tidak sedikit. Sehingga perlu dirumuskan kebijakan perawatan yang lebih efisien dilihat dari segi biaya. Dengan menghitung nilai OEE dari tiap mesin kemudian digunakan metode markov chain maka akan didapatkan probabilitas masing-masing mesin dalam status baik, rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat. Kemudian probabilitas tersebut dikalikan dengan biaya dari masing-masing perawatan (preventive dan corrective). Berdasarkan studi literatur dan dengan mengidentifikasi riwayat kerusakan serta penanganannya, maka diperoleh 4 alternatif kebijakan perawatan, yaitu P1, P2, P3, dan P4. Alternatif kebijakan P1 adalah melakukan corrective maintenance pada status 4 dan preventive maintenance pada status 2 dan 3, P2 adalah melakukan corrective maintenance pada status 4 dan preventive maintenance pada status 3, P3 adalah melakukan corrective maintenance pada status 3 dan 4, P4 adalah melakukan corrective maintenance pada status 3 dan 4 dan preventive maintenance pada status 2. Dengan melihat pada biaya terkecil yang didapatkan dari masing-masing alternatif kebijakan perawatan, maka alternatif kebijakan perawatan P2 terpilih untuk mesin Niigata 139-238, Niigata 139-239, Niigata 139-241, Niigata 139-242, Niigata 139 243, Niigata 139-244, Niigata 139-245, Niigata 139-247, Niigata 139-248, Niigata 139-249, Leak Tester, dan Honing Machine, sementara alternatif kebijakan P3 terpilih untuk mesin Niigata 139-240, Boring Machine dan Washing Machine. Di masa yang akan datang, sesuai dengan perubahan downtime mesin dan kondisi status mesin yang terus berubah, maka perusahaan perlu menentukan kebijakan perawatan baru dengan menghitung kembali nilai overall equipment effectivess guna menentukan probabilitas masing-masing status mesin dan mengalikannya dengan biaya perawatan mesin secara preventive dan corrective untuk kemudian dipilih kebijakan perawatan mesin yang tepat berdasarkan biaya terkecil.
P PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Cakung is an automotive company, placed on Jalan Raya Penggilingin, Cakung, Jakarta Timur. This company produces engines and transmission for 4W and 2W. The problem occurs when failures due to deterioration (breakdown) and big downtime are considered, because those reduce OEE value. The company’s maintenance policy (P0) is doing preventive maintenance on state 1 (good condition), 2 (minor deterioration), and 3 (major deterioration), and doing corrective state on state 4 (inoperable). This policy needs high maintenance cost. So, it needs a maintenance policy that is more efficient based on its cost. By calculating the OEE value from each machine and using markov chain method, we get the probability of each machine on each state. Then multiplying the probability and each maintenance policy cost (preventive and corrective) needed. Based on a literature and by identifying past deterioration, we get 4 alternative maintenance policies, P1, P2, P3, and P4. P1 means corrective maintenance on state 4 and preventive maintenance on state 2 and state 3, P2 means corrective maintenance on state 4 and preventive maintenance on state 3. P3 means corrective maintenance on state 3 and state 4. P4 means corrective maintenance on state 3 and state 4 and preventive maintenance on state 2. By looking at the minimum cost of each alternative maintenance policy, P2 as the chosen ones comes to Niigata 139-238, Niigata 139-239, Niigata 139-241, Niigata 139-242, Niigata 139-243, Niigata 139-244, Niigata 139-245, Niigata 139-247, Niigata 139-248, Niigata 139-249, Leak Tester, and Honing Machine. P3 as the chosen ones comes to Niigata 139-240, Boring Machine, and Washing Machine.As the time goes and the dynamic state based on the changing of the downtime of each machine, PT. Suzuki Indomobil Motor should determine new maintenance policy by calculating the overall equipment effectiveness to get the probability of each state of each machine and multiply the preventive and corrective maintenance cost and choosing the policy based on minimum cost.