D i negara berkembang khususnya di Indonesia, zat gizi seng memiliki peran penting terhadap tumbuh-kembang balita. Kekurangan zat gizi seng pada balita terjadi akibat kurangnya zat gizi seng yang dikonsumsi oleh balita maupun oleh ibu hamil dan menyusui. Pemasukan zat gizi seng diperlukan selama kehamilan untuk mencegah terhambatnya pertumbuhan janin, komplikasi cairan serosa dan persalinan yang lama. Kekurangan zat gizi seng dalam makanan bayi dapat menyebabkan kegagalan tumbuh-kembang, kelainan pada kulit dan anggota tubuh, diare hebat, infeksi, kematian , serta dapat terjadi akrodermatitis enteropatika. Kekurangan zat gizi seng dalam makanan balita dapat diatasi dengan mengkonsumsi zat gizi seng terbaik yang berasal dari protein hewani, juga dapat diberikan melalui ASI. Dengan demikian zat gizi seng sangat berperan terhadap tumbuh-kembang balita.