Analisis peningkatan AOFP mengunakan data sebelum dan setelah dilakukan stimulasi pengasaman pada sumur S lapangan batuan karbonat
K onsumsi minyak dan gas merupakan kebutuhan yang semakin meningkat setiaptahun, namun produksi minyak dan gas yang dihasilkan tidak maksimal lagi. Banyak yangmempengaruhi hal ini salah satunya adalah ada atau tidaknya kerusakan sebuah formasipada sumur produksi. Kerusakan formasi dapat diartikan sebagai adanya penghambatataupun penghalang yang ada di dekat lubang bor ataupun pada interval perforasi sumurshingga menyebabkan produksi yang tidak optimal.(Widyanti.2015). Sehingga perluadanya upaya untuk menanggulangi kerusakan formasi. Dalam hal menangani kerusakanformasi dapat dilakukan Stimulasi reservoir. Salah satu metode stimulasi reservoir yangdapat dilakukan adalah Acidizing atau pengasaman. Pengasaman adalah teknik stimulasikimia yang melibatkan injeksi larutan asam pada tekanan di bawah tekanan fraktur formasiuntuk memungkinkan peningkatan produksi dengan menghilangkan kerusakan formasi (F.Civan,2000). Sumur S diketahui mengalami kerusakan formasi yang diakibatkan olehpenggunaan LCM (Lost Circulation Material) ketika proses pemboran, sehinggadilakukanya stimulasi resevoir dengan metode matrix acidizing sebagai penanggulangan.Untuk mengetahui keberhasilan dari penanganan tersebut dilakukan analisis dariperhitungan AOFP. Hasil dari analisis ini yaitu terdapat kenaikan nilai AOFP setelahdilakukanya stimulasi dari sebelum dilakukanya stimulasi. AOFP sumur s setelahdilakukanya stimulasi mengalami kenaikan sebesar 1,3 dengan data surface dan 2,65dengan data bottomhole dari nilai AOFP sebelum dilakukanya stimulasi.dengan kenaikannilai AOFP ini menandakan bahwa stimulasi reservoir dengan metode matrix acidizingyang dilakukan pada sumur s berhasil membalikan produktivitas sumur.
T he Consumption of oil and gas is a life necessities that is increasing every year,but the production of oil and gas produced is no longer optimal. Many factors affectthis, one of which is the presence or absence of damage to a formation in the production well. Formation damage can be defined as the presence of barriers or obstructions near the borehole or at the interval of the well perforation so as toresult in non-optimal production (Widyanti. 2015). So, it is necessary to make efforts to overcome the damage to the formation. In terms of dealing with formationdamage, reservoir stimulation can be done as a countermeassures. One of reservoirstimulation that can be done is acidizing. Acidizing is a chemical stimulationtechnique that involves the injection of an acid solution under pressure below theformation fracture pressure to allow increased production by eliminating formationdamage (F. Civan, 2000). Well S is known to have formation damage caused by theuse of LCM (Lost Circulation Material) during the drilling process, to overcomethis problem reservoir stimulation was applied to this well with the matrix acidizingmethod as a countermeasure. To determine the success of the treatment, an analysisof the AOFP calculation was carried out. The result of this analysis is that there isan increase in the AOFP value after stimulation from before stimulation. The AOFPof well S after stimulation has increased by 1.3 with surface data and 2.65 withbottomhole data from the AOFP value before stimulation. With this increase inAOFP value indicates that reservoir stimulation with the matrix acidizing methodcarried out on well s succeeded in reversing productivity well.