Gambaran kecembungan profil wajah menurut analisis subtelny : analisis sefalometri pada pasien usia 6-12 tahun di RSGM-P FKG Universitas Trisakti
L atar belakang: Maloklusi skeletal yang disebabkan oleh ketidaksesuaian pertumbuhan tulang maksila atau mandibula dapat menghasilkan profil wajah yang tidak harmonis. Profil jaringan lunak wajah yang cembung, cekung, atau lurus dapatmenjadi panduan untuk menentukan hubungan skeletal di bawahnya dan posisirahang pada bidang anteroposterior. Pada penelitian ini menggunakan analisissefalometri menurut Subtelny terhadap profil skeletal dan profil jaringan lunakwajah untuk mengevaluasi kecembungan profil wajah. Analisis kecembunganprofil wajah oleh Subtelny terbagi atas tiga bagian, yaitu kecembungan profilskeletal, kecembungan profil jaringan lunak, dan kecembungan profil jaringanlunak total. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran kecembungan profil wajahmenurut analisis Subtelny pada pasien usia 6-12 tahun di RSGM-P FKGUniversitas Trisakti. Metode: Penelitian observasional deskriptif dilakukanmenggunakan 40 sampel sefalogram pasien berusia 6-12 tahun di RSGM-P FKGUniversitas Trisakti. Dilakukan penapakan sefalogram serta penentuan titik bakusesuai dengan analisis Subtelny untuk mencari derajat kecembungan profil skeletal,kecembungan profil jaringan lunak, dan kecembungan profil jaringan lunak total.Titik-titik baku yang digunakan adalah Nasion, titik A, Pogonion, Nasion jaringanlunak, Subnasale, Pronasale, dan Pogonion jaringan lunak untuk mengukur derajatkecembungan profil wajah. Hasil: Rerata derajat kecembungan profil skeletalsebesar 171,26°, derajat kecembungan profil jaringan lunak sebesar 166,18°, danderajat kecembungan profil jaringan lunak total sebesar 144,83°. Kesimpulan:Derajat kecembungan profil skeletal, kecembungan profil jaringan lunak, sertakecembungan profil jaringan lunak total dapat dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin,pertumbuhan serta perubahan struktur skeletal dan jaringan lunak wajah yangberbeda-beda.
B ackground: Skeletal malocclusion is caused by disproportion of maxilla andmandible which leads to an unharmonious facial profile. Straight, convex, andconcave soft tissue profiles may serve as a guide to determine the underlyingskeletal relations and location of the jaws from the anteroposterior plane. In thisstudy, Subtelny’s cephalometric analysis on the skeletal and soft tissue profile isused to evaluate the facial profile convexity and is divided into three parts, whichare the skeletal profile convexity, soft tissue profile convexity, and total soft tissueprofile convexity. Objective: To determine the degree of facial profile convexityaccording to Subtelny’s analysis on patients aged 6-12 years in Trisakti UniversityFaculty of Dentistry Dental Hospital. Method: A descriptive observational studywas performed using 40 samples of patient’s cephalograms aged 6-12 years fromTrisakti University Faculty of Dentistry Dental Hospital. Cephalometry tracing andidentification of anatomical landmarks are done to acquire the facial profileconvexity degrees. The anatomical landmarks used are Nasion, A-point, Pogonion,soft tissue Nasion, Subnasale, Pronasale, and soft tissue Pogonion. Result: Theaverage degree of the skeletal profile convexity is 171.26°, the soft tissue profileconvexity is 166.18°, and the total soft tissue profile convexity is 144.83°.Conclusion: The degrees of skeletal profile convexity, soft tissue profile convexity,and total soft tissue profile convexity could be influenced by age, gender,differences in growth and changes of the skeletal and facial soft tissue structures.