Pengaruh kerja saklar satu kutub terhadap stabilitas sistem tenaga listrik dengan menggunakan metode titik per titik
G angguan yang paling sering teijadi pada sistem transmisi dari sistem tenaga listrik adalah gangguan satu fasa ke tanah (80%). Pada umumnya, gangguan-gangguan tersebut merupakan gangguan peralihan yang bersifat sementara. Gangguan pada sistem tenaga listrik harus segera dihilangkan, karena akan mengganggu stabilitas sistem tersebut. Pada saat gangguan terjadi, sistem akan mengalami keadaan peralihan (transient) yang membahayakan. Penghilangan gangguan dari suatu sistem tenaga. listrik harus dilakukan secepat mungkin tanpa melupakan kontinuitas dari sistem tersebut dalam menyalurkan daya. Pemecahan dari permasalahan di atas adalah aplikasi high speed reclosure pada sistem tenaga listrik. Aplikasi tersebut dapat menghilangkan gangguan dan menutup kembali saluran yang terganggu dengan cepat sehingga penyaluran daya dapat berlangsung kembali. Mempertimbangkan bahwa 80% dari gangguan adalah gangguan satu fasa ke tanah maka diperlukan suatu aplikasi khusus dari high speed reclosure. di mana hanya fasa yang terganggu saja yang dipisahkan. Sehingga selama proses pengulangan gangguan, daya masih dapat disalurkan melalui fasa-fasa yang tidak terganggu (saluran yang sehat). Sistem tersebut dinamakan Saklar satu kutub. Sistem ini lebih selektif, handal, dan stabil untuk penanganan gangguan satu fasa ke tanah. Penerapan dari sistem Saklar satu kutub ini memerlukan pertimbangan dan studi stabilitas terhadap sistem tersebut. Analisis Saklar satu kutub terhadap stabilitas sistem tenaga listrik memerlukan suatu penyelesaian secara matematis dengan metoda numerik. Metoda numerik yang sering digunakan adalah metoda titik per titik yang dalam penyelesaian perhitungannya digunakan bantuan program komputer (math lab).
T he most often defect happened in transmission system of an electrical power system is one phase ground defect (80%). Commonly, it forms a temporary transient defect. The defect must be eliminated because it will disturb stability of the system. When it happens, the system goes under a crisis transient. The elimination of an electrical power system must be done immediately without neglecting the continuity of system. High Speed Reclosure is the answer. It can eliminate the defect and it can close the defect immediately. Considering that 80% of the defect is one phase ground. It needs a special aplication of high speed reclosure which only the defect phase separetes. During the repentance of defect process, power can be distributed through undefect phases. The system called Single Pole Switching. This system is more selective, reliable, and stable to handle the defect. The use of Single Pole Switching needs review. The analysis of Single Pole Switching to the electrical power system stability needs mathematical solution with numeric method. It is Point by Point method which is using a computer programme (math lab).