Analisa kinerja alat penukar kalor pada sistem pendingin dalam skala laboratorium
P roses pendinginan merupakan suatu proses perpindahan panas dari fluida yang bersuhu tinggi ke fluida yang bersuhu rendah. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem pendingin pada alat penukar kalor dan menganalisa kinerja alat penukar kalor pada siklus Brayton dalam skala laboratorium. pada saat sistem utama berkerja dimana refrigeran yang sudah dipanaskan oleh evaporator lalu masuk kedalam expander dan membuat expander berputar,refrigeran ini masih berbentuk dalam fase gas lalu proses selanjutnya refrigeran dalam bentuk gas panas itu dimasukan ke dalam alat penukar kalor dengan tujuan mengubah fase gas panas bertekanan tinggi tersebut menjadi fase cair supaya refrigeran tersebut bisa masuk kembali kedalam kompresor utama pada sistem. Pada pengujian sistem pendingin ini menggunakan kompresor 735 Watt dan refrigerant dengan jenis R22 serta tabung yang berisi air dan kumparan pipa tembaga yang berguna sebagai kondensor. Dari hasil pengujian didapatkan kesimpulan berupa suhu air pada pendingin alat penukar kalor telah memenuhi target yang diharapkan yaitu temperatur air dibawah 20˚C. Temperatur aktual yang dicapai oleh alat penukar kalor yaitu -1.9˚C. serta COP ideal yang didapat pada sistem pendingin alat penukar kalor berada pada nilai 22,55 dan nilai yang didapat pada COP aktual sistem pendingin pada alat penukar kalor berada pada nilai 7,15 kJ/kg. Untuk kalor yang dilepaskan oleh air pada alat penukar kalor sebesar 5.552.820 J dalam satuan watt sebesar 1.682 Watt. Dan nilai luas permukaan perpindahan panas (As ) yang didapat sebesar 0,8949 m. Serta Hasil nilai perhitungan koefisien perpindahan panas konfeksi (h) yang didapat sebesar 8,79 Kw/m2 °
T he cooling process is a heat transfer process from a high-temperature fluid to a low-temperature fluid. This study aims to create a cooling system in a heat exchanger and analyze the performance of a heat exchanger on the Brayton cycle on a laboratory scale. when the main system works where the refrigerant that has been heated by the evaporator then enters the expander and makes the expander rotate, this refrigerant is still in the gas phase and then the refrigerant in the form of hot gas is inserted into the heat exchanger with the aim of changing the pressurized hot gas phase This high level becomes the liquid phase so that the refrigerant can enter back into the main compressor in the system. In testing this cooling system using a 735 Watt compressor and refrigerant with type R22 as well as a tube containing water and a copper pipe coil that is useful as a condenser. From the test results, it can be concluded that the water temperature in the heat exchanger cooler has met the expected target, namely the water temperature is below 20˚C. The actual temperature reached by the heat exchanger is -1.9˚C. and the ideal COP obtained in the cooling system of the heat exchanger is at a value of 22.55 and the value obtained in the actual COP of the cooling system in the heat exchanger is at a value of 7.15 kJ/kg. For the heat released by water in the heat exchanger is 5,552,820 J in watts of 1,682 Watt. And the value of the heat transfer surface area (As) obtained is 0.8949 m. And the results of the calculation of the convection heat transfer coefficient (h) obtained are 8.79 Kw/m2 °.