G angguan pendengaran adalah hilangnya kemampuan mendengar di ambang dengar 25 dB pada salah satu atau kedua telinga.Penyebab gangguan pendengaran dapat disebabkan dari kelainan kongenital atau didapat, salah satunya akibat gangguan metabolik seperti gagal ginjal kronis. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan anatara gagal ginjal kronis dengan gangguan pendengaran. Penelitian ini menggunakan studi analitik observasional dengan desain potong lintang yang dilakukan di poli penyakit dalam RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Data penelitian dikumpulkan secara konsekutif dengan cara wawancara dan pengisian kuesioner untuk menentukan gagal ginjal kronis, sedangkan untuk menentukan gangguan pendengaran digunakan kuesioner HHIA. Analisis data menggunakan uji statistik Fisher. Sebanyak 55 responden yang berpartisipasi pada penelitian ini, didapatkan 54.5% responden mengalami gagal ginjal kronis dan 45.5% tidak mengalami gagal ginjal kronis. Sedangkan sebanyak 10.9% responden mengalami gangguan pendengaran dan 89.1% tidak mengalami gangguan pendengaran. Hasil analisis didapatkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gagal ginjal kronis dan gangguan pendengaran dengan p=0.678. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara gagal ginjal kronis dengan gangguan pendengaran.