Perencanaan pipa induk sistem penyaluran air buangan di Perumahan Grand Wisata, Bekasi Timur
G rand Wisata merupakan kawasan perumahan yang berada di wilayah administrasi KabupatenBekasi dan sebagian kecil masuk wilayah Kota Bekasi. Pada akhir tahun perencanaan, GrandWisata akan menjadi kawasan perumahan yang terisi penuh dan disibukkan dengan aktivitasmanusia sehari-hari yang beragam. Salah satunya adalah aktivitas yang menggunakan air bersih.Sekitar 60% - 80% air bersih yang digunakan oleh manusia dibuang atau menjadi air buangan.Air buangan ini sudah kotor dan tercemar, mengandung kotoran manusia, bahan sisa pencucianbarang dan sebagainya. Pengolahan air buangan yang digunakan oleh Grand Wisata saat iniadalah sistem pengolahan setempat (on site), berupa tangki septik yang dimiliki setiap rumah,dan belum memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). SPAB yang menggunakanperpipaan untuk menyalurkan air buangan berupa padatan dan cairan yang disebut dengan SPABkonvensional. Ada juga jenis Small Bore Sewer (SBS) yaitu SPAB yang menyalurkan airbuangan hanya cairannya saja dengan perpipaan. Dasar perencanaan SPAB di Grand Wisataadalah jumlah penduduk sebanyak 94.075, kebutuhan air bersih domestik untuk perumahan tipe I110,375 l/org/hari, perumahan tipe II 157,628 l/org/hari dan perumahan tipe III 261,880l/org/hari dan untuk kebutuhan non domestik untuk kantor 0,011 l/ha/dtk, sekolah 0,160 l/ha/dtk,rumah sakit 0,142 l/ha/dtk, club house 0,085 l/ha/dtk, pasar 0,289 l/ha/dtk, pertokoan 0,252l/ha/dtk dan restoran 0,016 l/ha/dtk, persentase air buangan sebesar 77,90%, faktor harimaksimum sebesar 1,36, debit air buangan rata-rata sebesar 1,44 l/dtk/1000 jiwa, debit infiltrasidengan Cr sebesar 0,2 dan Qinf sebesar 2 l/dtk/1000 jiwa dan kedalaman awal pipa induk untukSPAB Konvensional 3,5 meter serta SPAB SBS 2,5 meter. Berdasarkan jenis SPAB yang ada,dibuat 3 alternatif untuk perencanaan SPAB di Grand Wisata, yaitu tipe konvensional, tipe smallbore sewer dan tipe konvensional ditambah dengan small bore sewer. Hasil perhitunganmemberikan panjang pipa yang sama untuk ketiga alternatif yaitu 31.063 meter dan jumlahmanhole sebanyak 140 buah, karena jalur yang tidak berbeda. Berdasarkan pertimbangan biayainvestasi jika dianggap akan kembali dalam jangka waktu 10 tahun dan biaya operasional pertahun, mempertimbangkan antara alternatif 1, alternatif 2 dan alternatif 3 maka alternatif 3adalah alternatif terpilih, dengan diameter berkisar antara 150-600 mm, karena biaya yang lebihmurah dibandingkan dengan alternatif 1 dan 2 dengan total biaya investasi sebesar Rp46.095.917.353, biaya operasional per tahun sebesar Rp 908.184.000, sehingga biaya yang harusdikeluarkan pertahunnya adalah sebesar Rp 5.517.775.735. Hal ini disebabkan pada alternatif 3jumlah pompa yang digunakan tidak sebanyak alternatif 1 dan tidak memerlukanpenggelontoran. Tangki septik yang digunakan pada alternatif 3 tidak sebanyak pada alternatif 2, karena yang digunakan adalah tangki septik komunal untuk setiap 300 rumah.
G rand Wisata is a residential area located in the administrative area of Bekasi Regency and asmall portion of Bekasi City. At the end of the planning, Grand Wisata will be fully filledresidential areas and busy with everyday human activities. One of them is an activity that useswater. Approximately 60% - 80% of water used by humans turned into waste water. This wastewater has been dirty and polluted, containing human waste, leaching residue of goods, etc.Wastewater treatment used by Grand Wisata today is the local processing system (on-site), aseptic tank owned by each house, and not having a Wastewater Treatment Plant (WWTP).Sewerage system which uses piping to channel the waste water in the form of solids and liquidsare called conventional sewerage. There are also types of Small Bore Sewer (SBS) that channelthe waste water in the form of liquids only. Sewerage basic planning in Grand Wisata arenumber of population 94.075 people, the domestic water needs for residential type I 110,375l/person/day, type II 157,628 l/person/day and type III 261,880 l/person/day, the non-domesticwater needs which are offices 0,011 l/ ha/sec, schools 0,160 l/ha/sec, hospitals 0,142 l/ ha/sec,club house 0,085 l/ha/sec, market 0,289 l/ha/sec, shops 0,252 l/ha/sec and restaurants 0,016l/ha/sec, the percentage of waste water by 77,90%, the maximum day factor of 1,36, the averagedischarge of waste water of 1,44 l/sec/1000people, infiltration flow with Cr of 0,2 and Qinf by 2l/dtk/1000people and initial depth of the main pipeline for conventional sewerage is 3,5 metersand 2,5 meters for small bore sewer (SBS) type. There are three alternatives for planning thesewerage systems in Grand Wisata based on the existing types, which is the conventional type,type of small bore sewer and conventional types coupled with the small bore sewer type. Theresults of the calculations provide the same length of pipe which is 31.063 meters and manholequantity are 140 pieces, because the track is no different. Based on the consideration of theinvestment costs if considered would return within a period of 10 years and the operational costper year, considering the alternatives 1, 2 and 3, alternative 3 is the chosen alternative, withdiameters ranging between 150-600 mm, due to lower cost compared to alternatives 1 and 2 witha total investment cost of Rp 46.095.917.353, operating costs per year of Rp 908.184.000, so thecosts per year is Rp 5.517.775.735. Due to the alternative 3 the quantity of pumps that are usedare less than alternatives 1 and does not require flushing. Septic tanks that are used in the thirdalternative are not as much as used in the second alternative, because the third alternative is used a communal septic tank for every 300 homes.