Studi laboratorium tentang korelasi besar butiran pasir kuarsa terhadap porositas dan permeabilitas core sintetis
D alam pembuatan core ada beberapa langkah yang harus dilakukan, seperti butiran pasir sorting, penentuan persen pasir, semen dan air untuk pembuatan inti, serta perhitungan permeabilitas dan porositas inti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan porositas dan permeabilitas sampel acore yang dapat dijadikan acuan sebagai model reservoir untuk selanjutnya. diselidiki. Penelitian ini juga bertujuan untuk mendapatkan hubungan yang baik dalam ukuran butir dan porositas dengan permeabilitas, data yang diperoleh dapat digunakan sebagai acuan perkiraan cadangan minyak awal ladang minyak. Tahap awal percobaan ini adalah Menyortir pasir, lalu pasir dipisahkan berdasarkan ukuran pasir, dalam hal ini Studi parameter yang digunakan adalah mesh. Pemilahan pasir ini menggunakan alat yang disebut sharingan shaker, hasil alat ini menunjukkan jumlah butiran dalam ukuran 40 mesh, 60 mesh, 80 mesh dan 100 mesh. Setelah disortir pasir dicampur dengan air dan semen menggunakan blender semen untuk membuat adonan. Setelah selesai intinyamanufaktur yang meliputi sortasi dan pencetakan, penelitian dilanjutkan denganmenghitung seberapa besar porositas dan permeabilitas inti itu sendiri. Porositas akan dihitung dengan alat yang disebut Helium Porosimeter yang menggunakan gas Helium sebagai media injeksi, sementara permeabilitas akan dihitung dengan menggunakan Permeameter yang juga menggunakan gas helium untuk membantu injeksi. Dalam penelitian ini Porositas dihitung dengan menggunakanDua metode, yang pertama menggunakan alat helium dan yang kedua adalah menggunakan metode disebut imbibisi. Hasil penelitian ini memberi tahu kita bahwa semakin banyak mean jala Ukuran butir lebih halus dengan menunjukkan permeabilitas dan porositas rendah sebagai jala semakin besar.
I n the manufacture of cores there are several steps that must be performed,such as grains of sand sorting, the determination of percent sand, cement andwater to manufacture cores, as well as a calculation of permeability and porosity of the core. The purpose of this study was to obtain porosity and permeability of a core sample that can be used as a reference as a reservoir model to be further investigated. The study also aimed to get a great relationship within grain size and porosity with permeability, the data obtained can be used as a reference to estimate the initial oil reserves an oil field. The early stages of this experiment is sorting the sand, and then the sand separated based on the size of the sand, in this study the parameters used are mesh. Sorting the sand is using a tool called shieve shaker, the results of this tool indicates the amount of granules in the size of 40 mesh, 60 mesh, 80 mesh and 100 mesh. Once sorted the sand mixed with water and cement using cement blender to make a dough. After complete the core manufacturing that includes sorting and molding, the research continue with counting how big the porosity and the permeability of the core itself. Porosity will be count with a tool called Helium Porosimeter which uses Helium gas as the injection media, while permeability will be count using Permeameter that also using helium gas to help the injection. In this research Porosity are count using two methods, the first is using the helium tools and the second is using a method called imbibition. The result of this research tells us that the more the mesh mean the grain size is more smooth with indicating the low permeability and porosity as the mesh getting larger.