Geologi, alterasi, dan mineralisasi daerah gunung Kukusan dan sekitarnya, kecamatan Kokap, kabupaten Kulon Progo, provinsi daerah istimewa Yogyakarta
D aerah penelitian secara administratif terletak di daerah Gunung Kukusandan sekitarnya, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi DaerahIstimewa Yogyakarta. Secara geografis, daerah penelitian terletak pada koordinat 110° 03’ 56,8†BT - 110° 05’ 34,5†BT dan 07° 49’ 15,6†LS - 07° 51’ 05,8†LS, dengan luas ± 9 km² (3km x 3km). Secara fisiografi, daerah penelitian termasuk ke dalam fisiografi Pegunungan Kulon Progo, yang dimana terdapat indikasi alterasi dan mineralisasi logam. Batuan di daerah penelitian terdiri atas 2 (dua) satuan batuan, yaitu satuan andesit (intrusi dangkal dan lava) berumur Miosen Awal atau yang mempunyai kisaran umur absolut 29,63 - 22,64 juta tahun yang lalu, dan juga satuan intrusi mikro diorit berumur Miosen Akhir atau yang mempunyai kisaran umur absolut 8,10 ± 1,19 juta tahun yang lalu. Batuan beku inilah yang selanjutnya akan menjadi sumber panas dan batuan dinding dari proses hidrotermal di daerah penelitian. Berdasarkan analisa sayatan tipis batuan teralterasi dan analisa XRD, hadir tiga zona alterasi di daerah penelitian, yaitu zona alterasi kuarsa-serisit-kloritkarbonat, zona alterasi kuarsa-klorit karbonat-epidot, dan zona alterasi kuarsa-kloritkarbonat- lempung. Selanjutnya, mengacu kepada kesebandingan oleh Corbett dan Leach (1997), zona-zona alterasi tersebut disebandingkan menjadi zona alterasi filik, zona alterasi propilitik, dan zona alterasi subpropilitik. Proses alterasi di daerah penelitian dibagi menjadi dua, yaitu proses penggantian dan pengisian. Diinterpretasikan tahapan alterasi subpropilitik hadir paling terakhir, meng-overprint dan memotong zona alterasi lainnya. Tatanan struktur geologi pada daerah penelitian terjadi pada kala lebih muda dari kala Miosen Akhir. Aktifitas tektonik ini menghasilkan struktur kekar dan struktur patahan (sesar). Di daerah penelitian, struktur kekar yang terbentuk berupa kekar gerus, dan juga kekar tarik yang dominan terisi oleh urat. Sedangkan, struktur patahan (sesar) yang terbentuk adalah sesar mendatar dekstral Papak, dan sesar mendatar dekstral normal Gunung Kukusan. Mineralisasi pada daerah penelitian termasuk ke dalam lingkungan epitermal sulfida rendah. Selain itu, diinterpretasikan lingkungan mesotermal juga sedikit terekam sebelum hadirnya lingkungan epitermal sulfida rendah. Berdasarkan pengamatan lapangan dan analisis mineragrafi, mineralisasi bijih yang hadir adalah pirit, spalerit, galena, kalkopirit, dan elektrum. Sedangkan, berdasarkan analisis AAS (Atomic Absorption Spectrofotometry), mineralisasi logam bijih yang berpotensi dari tinggi ke rendah adalah Zn (seng), Pb (timbal), Cu (tembaga), Ag (perak), dan Au (emas).
T he research area administratively is located in Mount Kukusan and surrounding area, Kokap District, Kulon Progo Regency, Special Region of Yogyakarta Province. Geographically, the study area is located at coordinates 110° 03’ 56,8†- 110° 05’ 34,5†East Longitude and 07° 49’ 15,6†- 07° 51’ 05,8†South Latitude, with an area of ± 9 km² (3km x 3km). In physiographic, the research area isincluded in the Kulon Progo Mountains physiographic, where the indications ofalteration and metal mineralization are found. The rocks in the research area consists of 2 (two) lithologies , those are andesite unit (shallow intrusion and lava) that have aged Early Miocene or who have an absolute age range from 29.63 - 22.64 million years ago, and also microdiorite intrusion unit that have aged Late Miocene or who have a absolute age range of 8.10 ± 1.19 million years ago. Igneous rock was then going to be the heat source and hostrock of hydrothermal processes in the research area. Based on the analysis of altered rock thin section and XRD analysis, present three alteration zones in the research area, those are alteration zone of quartz-sericitechlorite- carbonate, alteration zone of quartz-chlorite-carbonate-epidote, and alteration zone of quartz-chlorite-carbonate-clay. Further, referring to the proportionality by Corbett and Leach (1997), the alteration zones be compared become phyllic alteration zone, propylitic alteration zone, and subpropylitic alteration zone. The process of alteration in the research area was divided into two, those are the process of replacement and filling. Interpreted that subpropylitic alteration stages is present the very latest, overprinting and cutting other alteration zones. The order of geological structure in the research area occurs at a younger stage of Late Miocene epoch. This tectonic activity produces joint and fault structure. In the research area, the joints structure those are formed are shear joint form, andalso extension joint form dominant filled by veins. Meanwhile, the faults structure those are formed are Papak dextral fault and Mount Kukusan normal right slip fault. Mineralization in the research area included into the epithermal low sulphidation environment. In addition, the mesothermal environment is interpreted little recorded too before the presence of low sulphidation epithermal environment. Based on field observations and mineragraphy analysis, the presence of ore mineralization are pyrite, sphalerite, galena, chalcopyrite, and electrum. Meanwhile, based on AAS (Atomic Absorption Spectrofotometry) analysis, metal ore mineralization potentially from high to low is Zn (zinc), Pb (lead), Cu (copper), Ag (silver), and Au (gold).