DETAIL KOLEKSI

Pembuatan dan analisa pengujian biodiesel dari minyak biji bintaro pada mesin diesel statis


Oleh : Tiberias Sandi

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2014

Pembimbing 1 : Annisa Bhikuning

Subyek : Biodiesel machine - fuel consumption;Opacity level;Solar (pertamina);Biodiesel - bintaro fruit seeds

Kata Kunci : biodiesel, cerbera manghas, degumming, transesterifikasi,

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2014_TA_MS_06110019_Halaman-Judul.pdf 19
2. 2014_TA_MS_06110019_Bab-1.pdf 6
3. 2014_TA_MS_06110019_Bab-2.pdf
4. 2014_TA_MS_06110019_Bab-3.pdf
5. 2014_TA_MS_06110019_Bab-4.pdf
6. 2014_TA_MS_06110019_Bab-5.pdf
7. 2014_TA_MS_06110019_Daftar-Pustaka.pdf
8. 2014_TA_MS_06110019_Lampiran.pdf

B iji buah bintaro memiliki kandungan minyak nabati dan berpontensi untuk dijadikan biodiesel. Dari proses penjemuran didapat dari 2,16 kg biji bintaro kering dapat menghasilkan 560 ml minyak kasar. Minyak kasar yang dihasilkan selanjutnya dimurnikan kembali dengan menggunakan proses degumming, selanjutnya proses pembuatan minyak menjadi biodiesel dilakukan dengan cara transesterifikasi.Pengujian menggunakan campuran biodiesel dengan solar (Pertamina) dengan perbandingan B5, B10, dan B15. Analisa pengujian meliputi uji lab di PT Petrolab Services, serta pengujian pada mesin diesel statis. Dari hasil uji lab, B10 memiliki indeks setana sebesar 51,1 sedangkan indeks setana B5 sebesar 50,7.Pada pengujian di mesin diesel statis pada beban rendah bahan bakar jenis biodiesel lebih irit dibandingkan solar (Pertamina). Sedangkan pengujian dengan beban tinggi bahan bakar solar (Pertamina) lebih irit dibandingkan dengan jenis biodiesel.Pada pengujian kadar opasitas/kepekatan asap, bahan bakar jenis biodiesel teruji lebih ramah lingkungan dari pada solar (Pertamina).

B intaro fruit seeds contain vegetable oils and biodiesel to be equally harmful_ Of the drying process the seeds obtained from 2.16 kg of dry bintaro can produce 560 ml of crude oil. The resulting crude oil was further purified again using a degumming process, then the process of making the oil into biodiesel is done by transesterification.Testing use biodiesel blends with diesel (Pertamina) by comparison B5, 510, and B15. Analysis of the test includes testing lab in PT Petrolab Services, as well as static testing on diesel engines. From the results of lab tests, B10 has a cetane index of 51.1 while 55 cetane index of 50.7.In static testing in a diesel engine at low load type of biodiesel fuel is more efficient than diesel (Pertamina). While testing with a high load of diesel fuel (Pertamina) is more efficient compared to other types of biodiesel.In testing the levels of opacity / smoke density, types of biodiesel fuels tested more environmentally friendly than diesel (Pertamina).

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?