Kajian perkembangan willayah di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
K abupaten Tangerang, sebagai bagian dari kawasan metropolitan Jabodetabekpunjur dan dilalui oleh Jalan Tol Jakarta-Merak, memiliki letak yang strategis karena berbatasan langsung dengan Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Meskipun demikian, Kabupaten Tangerang menghadapi masalah perbedaan perkembangan antar wilayah, dengan wilayah bagian selatan berkembang lebih pesat dibandingkan dengan wilayah bagian utara, seperti dinyatakan dalam studi oleh Iis Rismawati dkk pada tahun 2019. berdasarkan dari itu penelitian ini bertujuan ingin melihat perkembangan wilayah di kabupaten tangerang dan faktor perkembangan wilayahnya. Penelitian ini menggunakan metode mixed method yang menggabungkan elemen-elemen kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan perkembangan wilayah di Kabupaten Tangerang membagi wilayah menjadi tiga kategori: tinggi, sedang, dan rendah. Faktor yang mendorong perkembangan wilayah tinggi meliputi radius pintu tol, jarak ke Kota Tangerang, dan jarak ke Kota Tangerang Selatan. Panjang jalan tidak berdampak signifikan karena hanya satu kecamatan dengan panjang jalan tinggi masuk kategori perkembangan wilayah tinggi, sementara lainnya sedang. Kebijakan peruntukan kawasan industri dan permukiman berpenduduk tinggi juga menarik investasi dan mendorong perkembangan wilayah.
T angerang Regency, as part of the Jabodetabekpunjur metropolitan area and traversed by the Jakarta-Merak Toll Road, has a strategic location because it directly borders Tangerang City and South Tangerang City. However, Tangerang Regency faces the problem of differences in development between regions, with the southern region developing more rapidly than the northern region, as stated in a study by Iis Rismawati et al in 2019. Based on this, this research aims to see regional development in Tangerang Regency. and regional development factors. This research uses a mixed method which combines quantitative and qualitative elements. The research results show that regional development in Tangerang Regency divides areas into three categories: high, medium and low. Factors that encourage the development of high areas include the toll gate radius, distance to Tangerang City, and distance to South Tangerang City. The length of the road does not have a significant impact because only one sub-district with a high road length is in the high regional development category, while the others are moderate. The policy of allocating industrial and residential areas with high populations also attracts investment and encourages regional development