DETAIL KOLEKSI

Pengaruh budaya mengkonsumsi sirih terhadap lesi dalam mulut pada masyarakat suku minang


Oleh : Ilham Chandra

Info Katalog

Nomor Panggil : 306 ILH p

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2010

Pembimbing 1 : Tri Erri Astoeti

Subyek : Antropology - Cells

Kata Kunci : ethnic Minangkabau, betel, leukoplakia, carcinoma cells squamus.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2010_TA_KG_04007080_Halaman-judul.pdf
2. 2010_TA_KG_04007080_Lembar-pengesahan.pdf 3
3. 2010_TA_KG_04007080_Bab-1-Pendahuluan.pdf 2
4. 2010_TA_KG_04007080_Bab-2-Tinjauan-pustaka.pdf 60
5. 2010_TA_KG_04007080_Bab-3-Pembahasan.pdf 15
6. 2010_TA_KG_04007080_Bab-4-Kesimpulan-dan-saran.pdf 3
7. 2010_TA_KG_04007080_Daftar-pustaka.pdf 1

M Menyirih rnerupakan kebiasaan yang sering dilakukan oleh masyarakat minangkabau. Sirih dan pinang adalah lambang fromalitas dalam interaksi masyarakat minangkabau. etiap acara penling dimulai dengan menghadirkan sirih dan kelengkapannya seperti buah pinang, gambir, kapur dari kulit kerang. Biasanya ditaruh diatas carano yang diedarkan kepada hadirin. Akibat dari kebiasaan suku minangkabau mengkonsumsi sirih yang berlebihan, mengakibatkan kerusakan pada mukosa mulutSalah satunya yaitu leukoplakia. Leukoplakia merupakan salah satu lesi praganas rongga mulut yang sering dijumpai. Meskipun lesi ini bukan termasuk dalam keganasan dalam perkembangannya lesi tersebut dapat menjadi squamus sel karsinoma. Lesi leukoplakia pada umumnya sukar dibedakan dengan lesi berwarna putih lainnya yang juga tcrdapat di dalam rongga mulut. Karenanya, diperlukan adanya diferensial diagnosis atau diagnosis banding lcukoplakia. Perawatan leukoplakia yang paling utama adalah mengeliminir faktor-faktor iritasi yang dapat menyebabkan terjadinya leukoplakia. Bila lesi masih kecil, perawatan yang dilakukan adalah dengan pembedahan pada lesi ataustripping bila lesi telah meluas.

C Chewing is a habit that is often carried out by the Minangkabau people. Betel and areca nut are symbols of formality in the interaction of the Minangkabau people. Every important event begins by presenting betel and its accessories such as areca nut, gambier, lime from shells. Usually placed above carano which is circulated to the audience. As a result of the habit of the Minangkabau tribe consuming excessive betel, it causes damage to the oral mucosaOne of them is leukoplakia. Leukoplakia is one of the most common premalignant lesions of the oral cavity. Although these lesions are not classified as malignancies, in their development they can become squamous cell carcinoma. Leukoplakia lesions are generally difficult to distinguish from other white lesions that are also found in the oral cavity. Therefore, it is necessary to have a differential diagnosis or differential diagnosis of lcukoplakia. The most important leukoplakia treatment is to eliminate irritating factors that can cause leukoplakia. If the lesion is still small, the treatment is carried out by surgery on the lesion orstripping if the lesion has expanded.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?