Uji antioksidan ekstrak etanol kulit dalam buah lontar (borassus flabellifer L.) dengan metode Dpph
L Latar Belakang: Manusia beraktivitas di lingkungan luar, mudah terpapar sinar matahari, asap rokok, dan polusi. Hal-hal tersebut memicu radikal bebas masuk ke dalam tubuh. Antioksidan berfungsi sebagai penangkal radikal bebas. Borassus flabellifer L. mengandung antioksidan dan memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat, namun belum diketahui kandungan kulit dalam buah yang selama ini tidak digunakan. Tujuan: Untuk mengetahui kandungan antioksidan pada kulit dalam B.flabellifer menggunakan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl). Metode: Penelitian eksperimental laboratorik yang dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama pembuatan ekstrak etanol kulit dalam B.flabellifer, tahap kedua uji fitokimia kuantitatif, dan tahap ketiga uji aktivitas antioksidan dari tujuh kelompok yaitu kontrol negatif blanko, ekstrak etanol kulit dalam B.flabellifer konsentrasi 3 ppm, konsentrasi 6 ppm, konsentrasi 9 ppm, konsentrasi 12 ppm, konsentrasi 15 ppm, dan kontrol positif asam galat menggunakan metode DPPH dengan serbuk DPPH sebagai radikal bebas. Hasil: Ekstrak etanol kulit dalam B.flabellifer mengandung antioksidan golongan flavonoid, fenol, dan tanin. Ekstrak etanol kulit dalam B.flabellifer memiliki rerata IC50 sebesar 12,29 ±0,44 ppm dan kontrol positif asam galat memiliki rerata sebesar 0,96±0,08 ppm. Ekstrak etanol kulit dalam B.flabellifer dan asam galat memiliki sifat antioksidan sangat kuat. Kesimpulan: Ekstrak etanol kulit dalam B.flabellifer memiliki antioksidan golongan flavonoid, fenol, dan tanin dan memiliki sifat antioksidan sangat kuat. Namun, belum dapat mengungguli nilai IC50 kontrol positif asam galat.
B Background: Human who does their activities in the outside, tends to easily getexposed to sunlight, cigarette smoke, and pollution. Those substances triggered free radicals to get into the body. Antioxidant has function to against free radicals. B.flabellifer contains antioxidants and has a very strong antioxidant activity. However, there is no study about the content of the wasted B.flabellifer seed coat. Aim: This study aims to determine antioxidant content from B.flabellifer seed coat ethanol extract using DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) assay. Methods: This study was conducted by in vitro experiments which are divided into three main stages. First stage, B.flabellifer seed coat ethanol extract preparation. The second stage is the quantitative phytochemical tests.In the third stage, antioxidant activity was tested on the seven groups which are negative control of the blank solution, ethanol extract of B.flabellifer seed coat concentration of 3 ppm, 6 ppm, 9 ppm, 12 ppm, 15 ppm, and positive control of gallic acid with DPPH assay using the DPPH powder as the free radical. Results: B.flabellifer seed coat ethanol extract contains antioxidant groups of flavonoid, phenol, and tannins. B.flabellifer seed coat ethanol extract has an average of IC50 as 12,29±0,44 ppm and control positive of gallic acid has an average of IC50 as 0,96±0,08 ppm. B.flabellifer seed coat ethanol extract and gallic acid has a strong antioxidant characteristics. Conclusion: B.flabellifer seed coat ethanol extracts contains antioxidant groups such as flavonoid, phenol, and tannins and has a very strong antioxidant characteristic. However, these extracts have not surpassed the IC50 value of the positive control, gallic acid.