D Didaerah Kranggan Kota Tangerang Provinsi Banten, merupakan daerahyang berkembang pesat dalam pembangunan permukiman. Hal ini perlu dikajidaerah tersebut dalam hal layak atau tidaknya suatu daerah dijadikan kompleksperumahan bagi para pengembang. Dimana nantinya akan dilakukan kegiatanpenelitian untuk menentukan daerah yang baik untuk dijadikan permukiman dilihatdari aspek geologi, peraturan pemerintah maupun kebencanaannya. Kegiatanpenelitian ini dilakukan di desa Kranggan kecamatan Muncul, kota TangerangSelatan, Banten. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan bantuan salah satu metodepembobotan SKL yaitu metode Suganda untuk dapat melihat sebaran daerah manasaja yang baik untuk dijadikan permukiman dan mana yang sebaiknya tidakdijadikan permukiman. Pemilihan metode Suganda dipilih berdasarkan tujuandilakukannya penelitian yaitu dengan metode Suganda dengan melakukan kegiatanpemetaan untuk menentukan satuan geologi teknik, hidrogeologi yang dalam halini mengamati keterdapatan air di sumur warga, menentukan batas sempadan sungaiyang ditetapkan oleh peraturan pemerintah, melakukan pemetaan geomorfologidilihat dari kelerengannya dan juga melakukan observasi lapangan untukmenentukan daerah yang rawan terjadi bencana longsor maupun banjir.Berdasarkan hasil yang didapatkan maka daerah barat penelitian merupakan daerahyang ideal untuk dijadikan permukiman dan daerah disekitar sungai berjarak 100mdari kiri dan kanan sungai merupakan area yang dilarang untuk dibangunpermukiman dan dataran banjir merupakan daerah yang sebaiknya tidak dijadikanpermukiman, sedangkan daerah sedang masih bisa dilakukan pembangunanpermukiman dengan catatan daerah ini perlu dilakukan pengkuatan lereng,khususnya didaerah desa Kranggan yang pernah terjadi gerakan tanah.