Analisis penyimpangan lintasan pemboran berarah pada sumur "AMR 10" lapangan "YMN" dengan menggunakan Metode Minimum of Curvature
P Pemboran berarah adalah suatu teknik di dalam pekerjaan pemboran, dimana lubang bor dibelokkan beberapa derajat untuk kemudian diarahkan menuju target formasi.Metode yang digunakan dalam perhitungan lintasan AMR-10 adalah metode minimum of curvature. Metode minimum of curvature merupakan metode perhitungan lintasan yang paling akurat di antara metode lainnya dan juga merupakan metode yang paling aman dalam melakukan perhitungan lintasan aktual.Sumur AMR-10 merupakan sumur pemboran berarah yang bertipe build and hold. Tujuan dilakukannya pemboran pada sumur AMR-10 adalah untuk memproduksikan gas pada lapisan M4 Sand pada kedalaman 6004 ftTVD. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap lintasan sumur AMR-10, terdapat empat titik evaluasi inklinasi yaitu pada kedalaman 447,1 ftMD, 1765 ftMD, 4720,1 ftMD, dan 6798.9 ftMD dan lima titik evaluasi arah atau azimuth yaitu pada kedalaman 447,1 ftMD, 1138,5 ftMD, 2206,2 ftMD, 4720,1 ftMD, 5099,2 ftMD. Penyimpangan-penyimpangan tersebut pada umumnya disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor formasi yaitu perubahan nilai drilabilitas dan drilling parameter yaitu weight on bit dan jumlah putaran permenit serta drilling mode yang digunakan.
D Directional drilling is a drilling technique whereas the drilling being directed to a specified direction to reach the formation target.The calculation used on analyzing AMR-10 drilling trajectory is minimum of curvature method. Minimum of curvature is the most accurate and safest method to calculate drilling trajectory amongst other methodWell AMR-10 is a directional well with build and hold type. Well AMR-10 was drilled to produce gas within the M4 sand layer. Based on the analysis that has been done, there are for inclination deviations which is at 447,1 ftMD, 1765 ftMD, 4720,1 ftMD, dan 6798.9 ftM and five direction or azimuth deviations which is at 447,1 ftMD, 1138,5 ftMD, 2206,2 ftMD, 4720,1 ftMD, 5099,2 ftMD. Those deviations were mainly caused by formation factor which is a change in fromation drillability, drilling parameter such as weight on bit and bit rotation per minute and drilling mode that was used.