Geologi dan mineralisasi daerah Tajursindang dan sekitarnya , Kecamatan Sukatani , Kabupaten Purwakarta , Provinsi Jawa Barat
P Pemetaan yang dilakukan pada daerah Purwakarta, Jawa Barat, dilakukan untuk menentukan daerah yang memiliki potensi serta indikasi (prospek) mineralisasi bijih. Meski demikian, kegiatan pemetaan mengenai sebaran mineralisasi pada daerah Purwakarta, Jawa Barat ini masih memerlukan eksplorasi lanjut atau analisa lanjut.Penelitian ini menggunakan metode pemetaan lapangan dan analisis laboratorium seperti petrografi dan mineragrafi dengan jumlah 44 sayatan tipis dan 14 sayatan poles, untuk mengidentifikasi kehadiran mineral logam yang terkandung pada daerah peneitian. Berdasarkan aspek geomorfologi, daerah penelitian dibagi menjadi 5 satuan geomorfologi yaitu Satuan Pegunungan Tersayat Tajam Vulkanik, Satuan Perbukitan Tersayat Tajam Vulkanik, Satuan Perbukitan Bergelombang Vulkanik, Satuan Bergelombang Denudasional dan Satuan Dataran Bergelombang Fluvial. Berdasarkan analisis kesebandingan serta hukum superposisi, daerah penelitian terbagi menjadi 6 satuan batuan tidak resmi dari satuan yang relatif lebih tua ke satuan yang relatif lebih muda secara stratigrafi yaitu Satuan Intrusi Andesit Porfiri (Andesit Hornblenda), Satuan Batulempung Karbonatan (Formasi Jatiluhur) Satuan Intrusi Andesit Piroksen (Andesit Hornblenda), Satuan Intrusi Andesit hornblende (Andesit Hornblenda), dan Endapan Aluvial. Pada daerah penelitian terdapat zonasi mineralisasi yang dibuat berdasarkan kehadiran mineral bijih di daerah tertentu dan pengelompokan jenis-jenis kehadiran mineral bijih tertentu menjadi dua zonasi yaitu zonasi mineralisasi emas, galena, perak, pirit, dan besi serta zonasi mineralisasi galena, perak, dan pirit.
M Mapping carried out in the Purwakarta area, West Java, was conducted to determine areas that have potential and indications (prospects) for ore mineralization. However, this mapping activity regarding the distribution of mineralization in Purwakarta, West Java still needs further exploration or further analysis. This study uses field mapping methods and laboratory analyzes such as petrography and mineragraphy with 44 thin incisions and 14 polish incisions, to identify the presence of metal minerals contained in the study area. Based on the geomorphological aspect, the study area was divided into 5 geomorphological units, namely the Volcanic Sharp Slit Mountains, the Volcanic Sharp Slit Hills, the Volcanic Wavy Hills Unit, the Denudational Wavy Unit and the Fluvial Wavy Plain Unit. Based on comparative analysis and superposition law, the study area is divided into 6 unofficial rock units from relatively older units to units that are relatively younger in stratigraphy, namely Andesite Porphyry Intrusion Unit (Andesit Hornblenda), Carbonate Claystone Unit (Jatiluhur Formation) Andesite Intrusion Unit Pyroxene (Andesit Hornblenda), Hornblende Andesite Intrusion Unit (Andesite Hornblenda), and Alluvial Deposition. In the study area there was zoning of mineralization made based on the presence of ore minerals in a particular area and grouping the types of presence of certain ore minerals into two zones namely zoning of gold, galena, silver, pyrite and iron mineralization as well as zoning of galena, silver and pyrite mineralization.