P PT. Gunung Sagara Buana atau lebih dikenal dengan Gusana adalah sebuah peru sahaan swasta nasional yang bergerak dibidang manufaktur dalam industri cat dan kimia . Perusahaan ini memproduksi berbagai jenis produk cat diantaranya cat Automotive, cat LPG, cat industri, cat kapal, cat decorative, cat konstruksi baja, cat pelapis bocor, cat underbody, cat alumuni um, dan bahan kimia seperti thinner, dan acrysol. Gusana dituntut untuk menghasilkan produk yang berkualitas agar dapat bersaing dengan perusahaan lain dalam usaha merebut pangsa pasar . Gusana perlu memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan pencapaian tujuan tersebut yaitu perencanaan produksi dan kebutuhan bahan balrn . Permasalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaan saat ini adalah perusahaan belum dapat mengantisipasi besar kecilnya permintaan sehingga sering kali terjadi ketidakseimbangan produksi, dan juga terdapat permasalahan dalam pengadaan bahan baku yang akan digunakan tidak tersedia sehingga akan menghambatjalannya produksi .Dalam membuat perencaanaan dan pengendaliaan produksi langkah awal yangdilakukan adalah melakukan peramalan atas permintaan produk cat Automotive, LPG, Drum, Marine, dan Decorative dengan berdasarkan data permintaan bulan April 2003 sampai dengan Maret 2005 . Metode peramalan yang digunakan adalah SMA (Single Moving Average), SES (Single Exponential Smoothing), Regresi Linier, DMA (Double Moving Average), dan DES (Double Exponential Smoothing). Metode peramalan yang terpilih untuk produk cat Automotive adalah metode DMA 5x5, sementara untuk produk cat LPG, Drum, Marine, dan Decorative adalah metode Regresi Linier. Pemilihan ini berdasarkan nilai MSE terkecil dan kelayakan metode diuji dengan menggunakan Moving Range Chart (MRC).Langkah selanjutnya adalah membuat perencanaan produksi dengan jangka perencanaan selama empat bulan . Metode yang digunakan adalah metode Unier Goal Programming . Dal am membantu menyelesaikan perhitungan, digunakan software WinQsb. Hasil dari metode tersebut berupa besamya produk yang akan diproduksi (JIP), jumlah total produksi, dan jumlah total nilai penjualan selama jangka perencanaan tersebut. JIP yang telah dibuat kemudian diuji kelayakkannya dengan perencanaan kapasitas menggunakan metode Bill of Labor. Karena kapasitas yang tersedia memenuhi kapasitas produksi yang diperlukan maka JIP yang ada layak untuk digunakan .JIP yang telah layak untuk digunakan, menjadi input untuk menentukan ukuran pemesanan bahan baku untuk empat bulan mendatang dengan menggunakan metode Econorni c Order Quantity (EOQ). Metode ini memberikan jumlah persediaan bahan baku yang minimum pada akhir periode . Setelah mengetahui jumlah bahan baku yang sesuai untuk semua produk, maka akan dilakukan penyusunan Production Activity Control (PAC). Penyusunan ini berguna untuk menentukan waktu yang tepat dalam melakukaPurchase Order (PO) terhadap supplier sehingga mencegah terjadinya keterlambatan datangnya bahan baku .