Perbedaan kondisi periodontal antara perokok pasif terpapar dan tidak terpapar pada anak (Laporan Penelitian)
J Jumlah perokok di Indonesia menempati urutan kelima teratas di dunia dan jumlah tersebut terus meningkat terutama pada kelompok remaja dan anak. Merokok dapat mempengaruhi kondisi sistemik serta kondisi lokal. Meningkatnya prevalensi dan risiko terjadinya penyakit periodontal erat kaitannya bukan hanya dengan perokok aktif tetapi juga dengan perokok pasif. Kurangnya penelitian mengenai kondisi periodontal anak sebagai perokok pasif mendorong untuk dilakukannya penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kondisi periodontal antara perokok pasif terpapar dan tidak terpapar pada anakanak. Desain penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan 171 anak sebagai sampel dalam rentang usia 9-12 tahun di delapan Sekolah Dasar di Ambon, Maluku. Metode observasional deskriptif dengan pemeriksaan klinis dan pengisian kuesioner digunakan dalam penelitian ini. Indeks gingiva (GI) oleh Lõe & Silness serta Oral Hygiene Index-Simplified (OHI-S) oleh Greene & Vermillion digunakan untuk menilai kondisi periodontal. Data dianalisa dengan menggunakan SPSS versi 21. Peradangan ringan paling banyak ditemui baik pada anak yang terpapar (73%) maupun tidak terpapar perokok pasif (68,29%) sedangkan peradangan berat tidak ditemui Frekuensi OHI-S tingkat sedang ditemukan paling banyak (47,7%) dan hanya sedikit tingkat kebersihan mulut buruk (5,38%) yang ditemukan pada anak sebagai perokok pasif terpapar. Sedangkan pada anak yang tidak terpapar ditemukan frekuensi terbanyak pada tingkat kebersihan mulut baik (56,1%). Hasil uji beda Mann-Whitney menunjukan tidak ada perbedaan yang bermakna baik GI (p=0,613) maupun OHI-S (p=0,491) antara perokok pasif terpapar dan tidak terpapar. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kondisi periodontal pada anak sebagai perokok pasif terpapar maupun tidak terpapar.
T The number of smokers in Indonesia ranks the top five in the world and the number continues to increase, especially in the group of adolescents and children. Smoking can affect systemic and local conditions. The increasing prevalence and risk of periodontal disease is closely related not only to the active smokers but also to passive smokers. The lack of research on periodontal conditions of children as passive smokers motivates this study. This study aims to determine the differences between periodontal conditions of exposed and non-exposed to passive smokers among children. A cross-sectional design is used with a sample of 171 children in the age ranges from 9 to 12 years of eight elementary schools in Ambon, Moluccas. Descriptive observational study with clinical examination and questionnaires is conducted in this study. Gingival index (GI) by Loe & Silness and Simplified Oral Hygiene Index (OHI-S) by Greene and Vermillion used to assess periodontal conditions of samples. Data were analyzed using SPSS version 21. The mild inflammation was predominantly found for both exposed (73%) and non-exposed (68.29%) to passive smokers, while no severe inflammation was found. The middle OHI-S level was found as the most frequent case (47.7%) and only few samples were found to have the worse oral hygiene level (5.38%) among children which exposed to passive smokers. Whereas 56.1% of children which are not exposed to passive smokers is at the level of good oral hygiene. The results of the Mann-Whitney different test showed no significant difference either GI (p = 0.613) and the OHI-S (p = 0.491) among exposed and non-exposed to passive smokers. This study concluded that there was no periodontal condition differences between exposed and non-exposed to passive smokers among children.