DETAIL KOLEKSI

Pemanfaatan lumpur ipal domestik sebagai bahan baku kompos dengan campuran kotoran sapi dan batang pisang


Oleh : Tamara Margaretha

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2024

Pembimbing 1 : Ratnaningsih

Pembimbing 2 : Ariani Dwi Astuti

Kata Kunci : Compost, STP sludge, banana stems, cow dung, facultative, red chilli plants

Saat ini file hanya dapat diakses dari perpustakaan.

Status : Lengkap

I Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) merupakan salah satu infrastrukturlingkungan yang penting di wilayah perkotaan, terutama di DKI Jakarta denganjumlah penduduk yang terus meningkat. Lumpur yang dihasilkan dari pengolahanair limbah mengandung nutrisi dan bahan organik yang masih dapat dimanfaatkankembali. Lumpur hasil IPAL Krukut dan IPAL Setiabudi dikelola pada unit SludgeDrying Bed (SDB) dengan sistem pengeringan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan komposisi bahan baku yang optimal antara lumpur, batang pisang, dankotoran sapi dalam proses pengomposan menggunakan metode pengomposan fakultatif. Penelitian dilakukan dengan menggunakan komposter 20 L sebanyak 12buah, frekuensi pengadukan empat hari sekali dan lama pengomposan 45 hari dengan komposisi rasio antara lumpur IPAL, Kotoran Sapi, dan Batang Pisang yaituA1 (100%:0%:0%), A2 (50%:15%:35%), A3 (33,3%:33,3%:33,3%), A4(50%:25%:25%), A5 (67%:0%:33%), A6 (50%:35%:15%) pada komposter. Hasilterbaik didapatkan pada komposter A5 dengan komposisi campuran lumpur IPALKrukut 67% serta 33% batang pisang dan komposter B5 dengan komposisi campuran lumpur IPAL Setiabudi. Analisis menunjukkan karakteristik kompos yang memenuhi SNI 19-7030-2004 Standar Kualitas Kompos untuk parameter suhu, kadarair, N-Total, karbon organik, rasio C/N, Fosfor, dan jumlah bakteri E. coli. Pupukkompos yang diperoleh diaplikasikan pada tanaman cabai merah untuk uji efektivitas pupuk. Uji efektivitas menunjukkan pertumbuhan tanaman cabai merah yang terbaik pada kompos berlabel A5 dengan komposisi 67%:0%:33%, tanaman yangsemula tingginya 10,2 cm menjadi 37,8 cm pada pengamatan hari ke-30

S Sewage Treatment Plant (STP) is one of the important environmental infrastructures in urban areas, especially in DKI Jakarta with its increasing population. Sludge produced from wastewater treatment contains nutrients and organic materials that can still be reused. Sludge from Krukut STP and Setiabudi STP is managed in the Sludge Drying Bed (SDB) unit with a drying system. The purpose of this study was to obtain the optimal composition of raw materials between sludge, banana stems, and cow dung in the composting process using the facultative composting method. The research was conducted using a 20 L composter of 12 pieces, stirring frequency once every four days and composting time of 45 days with the ratio composition between STP sludge, cow dung, and banana stems namely A1 (100%:0%:0%), A2 (50%:15%:35%), A3 (33.3%:33.3%:33.3%), A4 (50%:25%:25%), A5 (67%:0%:33%), A6 (50%:35%:15%) in the composter. The best results were obtained in composter A5 with a mixed composition of 67% Krukut STP sludge and 33% banana stems also composter B5 with a mixed composition of Setiabudi STP sludge. Analysis showed compost characteristics that fulfil SNI 19-7030-2004 Compost Quality Standards for temperature parameters, moisture content, N-Total, organic carbon, C/N ratio, Phosphorus, and the number of E. coli bacteria. The compost fertiliser obtained was applied to red chilli plants for the fertiliser effectiveness test. The effectiveness test showed the best growth of red chilli plants in compost labelled A5 with a composition of 67%:0%:33%, plants that were originally 10.2 cm tall became 37.8 cm tall on the 30th day of observation.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?