Pengomposan ampas teh menggunakan metoda vermicomposting
A Ampas teh adalah basil buangan dari produksi minuman teh dalam kemasan yang berupa daun teh yang telah diseduh dan diambil sarinya. Ampas teh merupakan sampah padat organik yang dapat diolah menjadi pupuk. Salah satu cara yang dapat diterapkan dalam mengolah ampas teh adalah vermicomposting. Vermicomposting adalah pembuatan kompos dari limbah organik menggunakan cacing tanah. Cacing tanah dapat .merombak bahan organik karena cacing tanah menggunakan bahan organik sebagai sumber makanannya. • Bahan organik tersebut dimakan oleh cacing tanah dan dikeluarkan dalam bentuk kotoran cacing tanah yang disebut dengan vermikompos atau kascing. Kascing inilah baban yang mempunyai nilai pupuk yang tinggi, Selain itu kascing juga mengandung honnon pertumbuhan seperti auksin, cytokinin chm gibberelin.Tujuan dari penelitian ini adalah mengctahui jenis cacing tanah yang paling efektif dalam mereduksi ampas teh, mengetahui reduksi ampas teh setelah proses vermicomposting dan untuk mengetahui kualitas kascing yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan dua jenis cacing tanah, yaitu Lumbricus rubellus dan Eudrilus eugeniae dewasa yang berumur ±3 bulan, dengan pemberian pakan berupa sampab sayuran.Penelitian ini terdiri dari tiga perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak empat kali. Perlakuan tersebut adalah perlak.uan A (Lumbricus rubellus),perlakuan B (Eudrilus eugeniae) dan perlakuan C (L. rubellus & E. eugeniae). Parameteryang diukur dalam penelitian ini adalah temperatur media, pH media, perubahan berat cacing taneh, reduksi ampas teh, dan kualitas kascing yang dihasilkan. Data yang didapat dianalisa dengan Uji Analisa R.agam.Temperatur media yang dicapai selama penelitian berkisar antara 28 - 33 °C. pH media yang dicapai selama penelitian berkisar antara 7,4 - 6,8. pH media mengalami penurunan pada minggu kedua penelitian, hal ini terjadi karena cacing tanah akan menetralkan media tempat bidupnyaPada minggu pertama penelitian, berat cacing tanah mengalami penurunan. Pada minggu kedua dan seterusnya, berat cacing tanah berangsur-angsur meningkat. Pertambahan berat cacing tanah yang dicapai pada perlakuan A sebesar 27,91 gram (34,89 %), perlakuan B sebesar 44, 85 gram (56,06 %), dan perlakuan C sebesar 53,82 gram (67,28 %). Pertambahan berat cacing tanah tidak terlalu besar karena cacing tanah yang digunakan adalah cacing tanah dewasa.Setelah mengalami proses vermicomposting selama 30 hari, ampas teh akan mengalami reduksi. Reduksi ampas teh pada perlakuan A sebesar 1281,6 gram (53,40 %), perlakuan B sebesar 1378,5 gram (57,44 %), dan perlakuan C sebesar 1474,6 gram (61,44 %). Reduksi ampas teh terbesar dicapai pada perlakuan C. Hal ini berhubungan dengan pertambahan berat cacing tanah terbesar yang terdapat pada tahap C.Kandungan unsur hara kascing (C-organik, N-organik, C/N ratio dan kadar air) padaperlakuan A adalah 17,67 %, 2,46 %, 7, dan 60,86; perlakuan B adalah 17,53 %, 2,47 %, 7, dan 60,67 %; perlakuan C adalah 16,76 %, 2,36 %, 7, dan 62,48 %.
T Tea waste is a production waste of packed tea drinks in form of extracted tealeaves. Tea waste is an organic solid waste that can be treated to become fertilizer. Vermicomposting is one of the many treatments used for tea waste composting. Vermicomposting is a production of organic waste compost using earthworms. Earthworms can reconstruct organic substances contained in waste because they eat organic materials in order to live. Vermicompost or casting is the feces of earthwonns that were produced by the digestion of organic substances. Casting is a material containing high value of fertilizer and also contains growth hormone such as auxin, cytokinin and gibberelin.The purpose of this research is to determine which earthworm's species is the mosteffective in tea waste reduction, to know the reduction of tea waste after vennicomposting process, and to know the quality of the produced casting. There are two species of earthworms used in this research, which are mature Lumbricus rubellus and Eudrilus eugeniae aging around 3 months using vegetables waste as worms, feed.This research contains three treatments and each treatment is repeated four times. The treatments consist of treatment A (Lumbricus robellus), treatment B (Eudri/us eugeniae)and treatment C (L. rubel/us & E. eugeniae). Measured parameters in this research includetemperature of media, pH of media, earthworms' weight changing, tea waste reduction, andthe quality of casting. The data is analyzed using Analysis of Variants method.During research, temperature of media are ranging between 28 - 33 °C and the pH of media are ranging between 7,4 - 6,8. Media's pH decrease on the second week of research, this happens because the worms need to neutralized their living mediaOn the first week of research, earthworms' weight decreased. But on the second week and so forth, the weight gradually increased. In treatment A, earthworms' weight increased until 27,91 grams (34,89 %); in treatment B, earthworms' weight increased until 44,85 grams (56,06 %); and in treatment C, earthworms' weight increased until 53,82 grams (67,28 %). The increasing weight of earthworms was not too significant because mature worms were being used.Reduction of tea waste happened after vennicomposting process. Tea wastereduction in treatment A is 1281,6 grams (53,40 %), treatment Bis 1378,5 grams (57,44 %),and treatment C is 1474,6 grams (61,44 %). The most visible tea waste reduction appears in treatment C. it is related to the fact that the most significant weight increase happened in treatment C.Nutrient content in casting (C-organic, N-organic, C/N ratio and water value) intreatment A are 17,67 %, 2,46 %, 7, and 60,86; treatment Bare 17,53 %, 2,47 %, 7, and 60,67 %; treatment Care 16,76 %, 2,36 %, 7, and 62,48 %.