DETAIL KOLEKSI

Evaluasi permasalahan hilang sirkulasi pada pemboran lapangan "z"


Oleh : Faris Said Balbed

Info Katalog

Nomor Panggil : 464/TP/2016

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Bayu Satyawira

Pembimbing 2 : Ali Sundja

Subyek : Pemboran

Kata Kunci : Pemboran

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_TM_07112080_HALAMAN-JUDUL.pdf
2. 2016_TA_TM_07112080_BAB-1.pdf 2
3. 2016_TA_TM_07112080_BAB-2.pdf
4. 2016_TA_TM_07112080_BAB-3.pdf
5. 2016_TA_TM_07112080_BAB-4.pdf
6. 2016_TA_TM_07112080_BAB-5.pdf
7. 2016_TA_TM_07112080_BAB-6.pdf
8. 2016_TA_TM_07112080_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
9. 2016_TA_TM_07112080_DAFTAR-SIMBOL.pdf
10. 2016_TA_TM_07112080_LAMPIRAN.pdf
11. 2016_TA_TM_07112080_PAPER.pdf

H Hilang sirkulasi merupakan permasalahan yang sering terjadi pada saat proses pemboran, dimana permasalahan ini menyebabkan tidak diperolehnya serbuk bor, pipa terjepit hingga semburan liar. Oleh karena itu hilang sirkulasi harus ditangani secara cepat dan tuntas, karena hilang sirkulasi ini akan berdampak pada bertambahnya waktu pemboran dan biaya pemboran. Secara umum ada beberapa metode penanggulangan hilang sirkulasi, salah satunya adalah penggunaan loss circulation material (LCM). Pada tugas akhir ini dilakukan evaluasi mengenai penyebab hilang sirkulasi lumpur pada pemboran sumur di lapangan Z. Sumur-sumur yang mengalami hilang sirkulasi diantaranya Frs-1, Frs-4 dan Frs-5. Pemboran sumur Frs-1 dengan TD 8450 ft MD dilakukan menembus formasi muara enim, air benakat, gumai, intra gumai, batu raja, pendopo, talang akar, hingga basement. Sedangkan Frs-4 dengan TD 8954 ft MD dan Frs-5 dengan TD 7740 ft MD dilakukan pemboran hingga formasi pendopo. Hilang sirkulasi pada pemboran sumur-sumur ini terjadi karena faktor alamiah formasi. Dimana hilang sirkulasi terjadi di formasi gumai pada sumur Frs-4, formasi baturaja pada sumur Frs-5, dan formasi talang akar pada sumur Frs-1. Formasi gumai dan talang akar menyebabkan hilang sirkulasi karena terdapat litologi batu pasir yang memiliki porositas dan permeabilitas sehingga fluida pemboran dapat masuk ke dalam formasi. Lalu formasi baturaja menyebabkan hilang sirkulasi karena litologinya limestone yang memiliki pori-pori besar dan berhubungan bahkan membentuk gua-gua sehingga memiliki permeabilitas yang tinggi yang memungkinkan fluida pemboran masuk dan hilang ii ke dalam formasi. Metode penanggulangan yang dilakukan untuk mengatasi hilang sirkulasi pada sumur Frs-1 dan Frs-4 menggunakan LCM dengan jenis Fracseal dan Nut Plug. Sedangkan pada Frs-5 menggunakan LCM dengan jenis Calcium Carbonat (CaCO3). Penanganan hilang sirkulasi yang dilakukan pada sumur-sumur ini secara keseluruhan telah dilakukan dengan baik sehingga permasalahan-permasalahan tersebut dapat di minimalisir dan pemboran berhasil mencapai target.

L Lost circulation is a problem that often occurs during the drilling process, where the problem is caused the cutting can’t be obtained, stuck pipe, and blow ouot. Therefore lost circulation must be dealt quickly and thoroughly, because it will affect the increase in drilling time and drilling costs. In general, there are several methods of overcoming the lost circulation, one of which is the use of loss circulation material (LCM). This final assignment evaluate the causes of lost circulation of drilling mud on the field Z. The wells where lost circulation is occurred were include Frs-1, Frs- 4, and Frs-5. Frs-1 drilling with TD 8450 ft MD penetrated the formation of Muara Enim, Air Benakat, Gumai, Intra Gumai, Baturaja, Pendopo, Talang Akar, and the basement. While Frs-4 with TD 8954 ft MD and Frs-5 with TD 7740 ft MD drilled the Pendopo Formation. Lost circulation on these wells occured due to the natural factors of the formation. Where lost circulation occurred in the Gumai Formation on the drilling of Frs-4 wells, Baturaja Formation on wells Frs-5, and Talang Akar Formation on well Frs-1. Gumai and Talang Akar Formation caused lost circulation because they have a sandstone lithology which have porosity and permeability so that the drilling fluid can get into the formation. Then Baturaja Formation caused the lost circulation formation because it has a limestone which has large pores and the pores connected each other even forming caves that have a high permeability that allows the drilling fluid entry and it can lost into the formation. Lost circulation in wells Frs 1 and Frs-4 overcome by using Fracseal and Nut Plug LCM. While at Frs-5 using calcium carbonate (CaCO3) LCM.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?