DETAIL KOLEKSI

Perencanaan pengembangan jaringan pipa induk air minum di Kota Depok Tahun 2041


Oleh : Leonardo Marisi Tua Simamora

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2023

Pembimbing 1 : Winarni

Pembimbing 2 : Ariani Dwi Astuti

Subyek : Water quality management

Kata Kunci : distribution network, drinking water supply.

Status Posting : Unpublished

Status : Lengkap

K Kota Depok memiliki luas wilayah kurang lebih sebesar 200,30 km2 yang terdiri dari 11 kecamatan. Kota Depok sendiri dapat dikatakan sebagai kota metropolitan karena pada tahun 2021 Kota Depok memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.085.930 jiwa. Saat ini persen pelayanan air minum oleh PDAM Tirta Asasta kurang optimal karena cakupan pelayanan eksisting PDAM Tirta Asasta saat ini kurang lebih baru mecapai 11,79% dengan pelayaan yang masih kurang merata karena masih ada 3 kecamatan dari 11 kecamatan yang belum terlayani. Perencanaan pengembangan jaringan pipa induk di Kota Depok direncanakan hingga tahun 2041 yang terbagi menjadi dua tahapan yaitu, tahap I (2031) dan Tahap II (2041). Pengembangan jaringan air minum yang direncanakan pada tahap I dengan cakupan pelayanan sebesar 51,95% yaitu 1.348.660 jiwa terlayani, sedangkan tahap II dengan cakupan pelayanan 89,55% dapat melayani sebanyak 2.781.871 penduduk. Pada perencanaan ini dilakukan simulasi terhadap dua alternatif jaringan distribusi yang direncanakan sesuai dengan topografi wilayahnya. Alternatif 1 direncanakan terdiri dari 3 sistem loop terpisah sedangkan pada alternatif 2 direncanakan sistem inter koneksi. Alternatif 1 merupakan alternatif terpilih karna biaya investasi dan aspek teknis yang lebih rendah dari altenatif 2. Pada perencanaan tahap 1 total biaya sebesar Rp 1.120.763.437.700 dan tahap II sebesar Rp 536.481.394.968 dengan biaya investasi per meter sebesar Rp 12.186.705 dan biaya per sambungan rumah sebesar Rp 2.104.443.

D Depok City has an area of approximately 200.30 km2, which consists of 11 districts. Depok City itself can be said to be a metropolitan city because in 2021 Depok City will have a population of 2,085,930 people. At present, the percentage of drinking water services provided by PDAM Tirta Asasta is not optimal as the coverage percentage of existing PDAM Tirta Asasta services is currently only 11.79% with services still uneven as there are still 3 districts out of 11 districts that are not served. Planning for the development of the main pipeline network in Depok City is scheduled until 2041, which is divided into two phases, Phase I (2031) and Phase II (2041). The development of the drinking water network in Phase I is planned with a service coverage of 51.95%, it’s. 1,348,660 people, while in Phase II, with a service coverage of 89.55%, up to 2,781,871 people can be served. This plan simulates two alternative distribution networks, planned according to the topography of the area. Alternative 1 is designed as 3 separate loop systems, while Alternative 2 is designed as an interconnected system. Alternative 1 is chosen because the investment costs and technical aspects are lower than Alternative 2. In the design of Phase I, the total cost is IDR 1,120,763,437,700 and Phase II is IDR 536,481,394,968 with an investment cost per meter of IDR 12,186,705 and a cost per house connection of IDR 2,104,443.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?