P PT. Kaloka Binangun adalah sebuah perusahaan industri manufaktur yangmemproduksi paper palette. Pada perusahaan ini jenis sistem produksi yang diterapkanadalah Make to Order atau lebih dikenal dengan keadaan dimana perusahaan hanyamembuat produk ketika pelanggan melakukan pesanan produk paper palette.Permasalahan utama pada PT. Kaloka Binangun adalah postur kerja operator pada stasiunkerja slitter dengan postur kerja duduk yang tidak benar yang dilakukan secara terusmenerusdalam waktu yang lama sehingga menimbulkan ketidaknyamanan pada operatorseperti pegal, kesemutan, dan nyeri pada tulang. Tujuan dari penelitian ini adalahmenentukan intervensi ergonomi berupa perbaikan bagi sistem kerja slitter. Berdasarkanhasil kuesioner Nordic Body Map yang diberikan kepada 3 operator mesin slitter dan 2operator stasiun kerja assembly, didapatkan hasil 28,57 % keseluruhan anggota tubuh 3operator mesin slitter merasakan sakit dan pegal dan 17,86 % keseluruhan anggota tubuh 2operator assembly merasakan sakit dan nyeri tulang, sehingga akan dilakukan perbaikansistem kerja pada stasiun kerja slitter. Dari hasil analisa perhitungan resiko postur kerjaoperator mesin slitter dengan menggunakan metode REBA, diperoleh score REBAoperator pertama sebesar 9 dengan level resiko tinggi yang berarti perlu investigasi lebihlanjut dan menerapkan perubahan (high risk, investigation and implement change), scoreREBA operator kedua sebesar 9 dengan level resiko tinggi yang berarti perlu investigasilebih lanjut dan menerapkan perubahan (high risk, investigation and implement change),score REBA operator ketiga sebesar 7 dengan dengan level resiko sedang yang berartidiperlukan penyelidikan lebih lanjut dan perbaikan segera (further investigation andchange soon). hasil analisa perhitungan resiko postur kerja operator mesin slitter denganmenggunakan metode RWL dan Lifting Index, diperoleh score RWL dan Lifting Index (LI)operator pertama sebesar 10,16 dan 1,1 yang berarti memiliki level resiko berbahaya, scoreRWL dan Lifting Index (LI) operator kedua sebesar 8,75 dan 1,26 yang berarti memilikilevel resiko berbahaya, dan score RWL dan Lifting Index (LI) operator ketiga sebesar 9,07dan 1,21 yang berarti memiliki level resiko berbahaya sehingga diperlukan suatu perbaikansistem kerja. Usulan perbaikan yang akan diusulkan adalah membuat rancangan alat bantuconveyor untuk mesin slitter. Perancangan produk generik dilakukan melalui tahapantahapan: data kebutuhan operator (customer needs), pengelompokkan kebutuhan operatormenjadi beberapa hirarki, need metric-matrix, pohon klasifikasi konsep, screening concept,scoring concept, dan pembuatan rancangan produk dalam bentuk 3 dimensi. Hasilpenelitian berupa desain prototipe alat bantu conveyor untuk mesin slitter serta melakukanproses simulasi untuk alat bantu conveyor pada mesin slitter tersebut sehingga mengurangiresiko musculoskeletal disorder’s 3 operator mesin slitter.