B Berdasarkan studi pendahuluan berupa hasil wawancara dan pengamatan kepadaoperator pada Filter Manufacturing diketahui bahwa tanggung jawab atas target produksiyang tidak tercapai, tekanan pekerjaan atas deadline pengiriman, pekerjaan yang monotonmenjadi suatu penyebab meningkatnya tingkat beban kerja mental operator kerja.Berdasarkan permasalahan tingkat beban kerja mental maka perlu adanya pengukurantingkat beban kerja mental operator secara subjektif dengan metode NASA-TLX danmelakukan penerapan intervensi ergonomi untuk mengurangi tingkat beban kerja mental.Berdasarkan suatu permasalahan yang terjadi dilakukan pengukuran mengenai tingkatbeban kerja mental operator dengan metode NASA-TLX. Pengukuran tingkat beban kerjamental diberikan kepada 16 operator Filter Manufacturing. Operator pada lini produksiFilter Manufacturing diketahui cenderung memiliki rata-rata jumlah Weight Workload(WWL) dalam kategori tinggi yaitu sebesar 67,90. Berdasarkan suatu pengambilankeputusan dalam menentukan jenis penerapan intervensi ergonomi menggunakan metodeAnalytic Hierarchy Process (AHP) untuk mengurangi tingkat beban kerja mental operator.Hasil pemilihan jenis penerapan intervensi ergonomi diketahui bahwa alternatif terpilihpertama adalah aromaterapi dan alternatif terpilih kedua adalah terapi musik. Implementasisuatu penerapan aromaterapi dan terapi musik dilaksanakan selama 1,5 bulan danpenerapannya diberikan kepada operator Filter Manufacturing dengan menggunakanmetode Design Of Experiment (DOE) berupa rancangan acak kelompok dalam suatudesain eksperimen. Hasil pengukuran analisis ragam diketahui bahwa pengaruh kelompokdan perlakuan dalam suatu penerapan intervensi ergonomi berpengaruh signifikan dalammengurangi tingkat beban kerja mental pada operator.