DETAIL KOLEKSI

Intervensi ergonomi untuk menurunkan beban kerja pada operator lantai produksi bisnis unit south copper rod


Oleh : Kevin Salsia

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2017

Pembimbing 1 : Dian Mardi Safitri

Pembimbing 2 : Ranny DA

Subyek : Human engineering;Production control

Kata Kunci : mental workload, physical workload, nasa-tlx, cardiovascular load, reaction time (psychophysics)

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2017_TA_STI_063001300136_Halaman-Judul.pdf 12
2. 2017_TA_STI_063001300136_Lembar-Pengesahan.pdf 4
3. 2017_TA_STI_063001300136_Bab-1_Pendahuluan.pdf 7
4. 2017_TA_STI_063001300136_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2017_TA_STI_063001300136_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2017_TA_STI_063001300136_Bab-4_Pengumpulan-Data.pdf
7. 2017_TA_STI_063001300136_Bab-5_Analisa-Pembahasan.pdf
8. 2017_TA_STI_063001300136_Bab-6_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
9. 2017_TA_STI_063001300136_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2017_TA_STI_063001300136_Lampiran.pdf

B Beban kerja merupakan sekumpulan atau sejumlah kegiatan bekerja yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi. Aktivitas yang dilakukan manusia akanmenyebabkan kelelahan fisik (fatigue) serta kelelahan secara psikologis (mental).Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan beban kerja pada lantai produksi, berdasarkanpenelitian yang dilakukan dengan wawancara serta survey ditemukan gejala beban kerjaberlebih. Pengukuran beban kerja digunakan untuk menyempurnakan ukuran dari bebankerja yang dialami oleh seseorang dalam melakukan aktivitas, serta menaikkan tingkatproduktifitas dalam bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan beban kerja padalantai produksi pada PT. Tembaga Mulia Semanan, Tbk. Berdasarkan penelitian yangdilakukan dengan wawancara serta (survey) ditemukan gejala beban kerja berlebih. Bebankerja yang ditemukan berupa stress kerja dan rasa letih akibat aktivitas fisik yang berlebih.Pengukuran beban kerja mental menggunakan metode NASA-TLX dan pengukuranbeban kerja fisik menggunakan metode cardiovascular load. Korelasi antara beban kerjadengan reaction time. Hasil korelasi beban kerja fisik mendapatkan nilai sebesar 0,334dalam kategori “korelasi cukup”. Hasil korelasi tersebut menunjukkan bahwa tingkatbeban kerja fisik cukup berpengaruh terhadap kecepatan respon operator. Artinya operatorcenderung mengalami perlambatan dalam merespon suatu stimulus seiring denganpeningkatan bebn kerja fisik. Sementara, hasil korelasi beban kerja mental dengan reactiontime mendapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,141 yang berarti “korelasi sangatlemah”. Hal ini menunjukan bahwa hubungan beban kerja mental yang tinggi tidakmemberikan pengaruh terhadap kecepatan respon operator secara signifikan. Berdasarkanhasil korelasi tersebut beban kerja fisik terpilih untuk dilakukan intervensi ergonomikarena nilai koefisien beban kerja fisik lebih tinggi dibandingkan dengan beban kerjamental. Usulan perbaikan yang diberikan yaitu berupa pengaturan waktu kerja sebesar54,81 menit dan waktu istirahat sebesar 13,12 menit terhadap 20 operator lantai produksidan dilakukan selama 30 hari kerja. Hasil usulan perbaikan selanjutnya akandiimplementasikan ke perusahaan dengan % CVL sebelum implementasi sebesar 33,75 %dengan kategori “diperlukan perbaikan” dan setelah dilakukan implementasi dengan %CVL sebesar 27,1% dengan kategori “tidak terjadi kelelahan”

W Workload is a set or a number of work activities that must be completed by anorganizational unit. Activity that people do will cause physical fatigue and psychologicfatigue (mental). This study aims to reduce the workload on the production floor, based onresearch conducted by interviews and surveys found symptoms of excessive workload.Workload measurements are used to improve the size of the workload experienced by aperson in performing activities, as well as raising the level of productivity in work.Workload measurement was used to improve the size of the workload experienced by aperson in performing activity, as well as raising the level of productivity in work. Thisstudy aims to reduce the workload on the production floor at PT. Tembaga MuliaSemanan, Tbk. This research was conducted by interview and (survey), has discoveredsymptom of excessive workload. Workload is discovered in the form of work stress andfatigue due to excessive physical activity. Measurement of mental workload calculated byusing NASA-TLX method. Meanwhile, measurement of physical workload measured bycardiovascular load method. The research was continued by looking for correlationbetween workload and reaction time. The correlation’s result of physical workload is0,334 which categorized to "enough correlation". This means that mental workloadeffecting enough to the respons of operator. While the mental workload increase, it willcaused slower the speed of respons. On the other hand, the correlationt of mentalworkload with reaction time is 0,141 which means "very weak correlation". Based on theresults of these correlations, physical workload is selected for ergonomic interventionbecause the coefficient value of physical workload is higher than the mental workload.Proposal of improvement is given in the form of working time is 54.81 minutes and a breaktime is 13.12 minutes for 20 operators of the production floor,and it is carried out for 30working days. The result of the proposed improvement will be implemented to the companywith % CVL before implementation is 33.75% which means the category is "neededimprovement" , and after implementation with % CVL is 27.1% which means the categoryis "no fatigue".

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?