Hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa SMA
S Selama ini banyak orang yang berpendapat bahwa prestasi belajar sesorang yang tinggi diperlukan kecerdasan Intelektual yang tinggi. Padahal terdapat faktor lain yang dapat meningkatkan prestasi belajar. Goleman menuturkan bahwa kecerdasan intelektual (IQ) menyumbang 20 % bagi kesuksesan, sedangkan 80 % adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah faktor kecerdasan emosional. Dalam hal ini, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menentukan ada tidaknya hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. Penelitian ini merupakan penelitian dengan studi analitik observasional dan dengan desain cross-sectional. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri IBojonegoro pada bulan Oktober 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri I Bojonegoro. Variabel yang diteliti adalah Kecerdasan Emosional dan Prestasi Belajar. Data dikumpulkan dengan cara Pengambilan nilai rata-rata raport kelas XI dan pengisian kuesioner skala inventori Kecerdasan Emosional L-MMPI. Kemudian data akan dianalisis menggunakan SPSS versi 21. Setelah dilaksanakan penelitian, didapatkan berdasarkan hasil data yang paling banyak diambil yaitu Siswa yang memiliki tingkat kecerdasan emosional sedang dengan tingkat prestasi belajar yang tinggi sebanyak 28 siswa. Pada analisis dengan menggunakan uji korelasi produk moment Pearson menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa SMA (p=0,378). Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa SMA. Peneliti menyarankan kepada pihak sekolah terutama guru-guru pengajar agar memasukkan unsur-unsur kecerdasan emosioal dalam menyampaikan materi serta melibatkan emosi siswa dalam proses pembelajaran.
D During this time many people who think that high learning achievement a high intellectual intelligence required high. Whereas there are other factors that can improve learning achievement. Goleman says that intellectual intelligence (IQ) accounts for 20% for success, while 80% is a contribution factor of other forces, such as emotional intelligence factor. In this case, this study aims to improve student achievement by determining whether there is a relationship between emotional intelligence with learning achievement. This research is a study with observational analytic study and with cross-sectional design. The research was conducted in SMA Negeri IBojonegoro in October 2016. The population in this research is the students of grade XI SMA Negeri I Bojonegoro. The variables studied were Emotional Intelligence and Learning Achievement. The data were collected by taking the average grade of class XI report and filling out the inventory scale inventory inventory of L-MMPI Emotional Intelligence. Then the data will be analyzed using SPSS version 21. After carried out the research, obtained based on the results of the most data taken are students who have a level of moderate emotional intelligence with a high level of learning achievement of 28 students. In the analysis by using Pearson product moment correlation test showed that there is no significant relationship between emotional intelligence with learning achievement in high school students (p = 0.378). This study shows that there is no significant relationship between emotional intelligence and learning achievement in high school students. Researchers suggest to schools especially teachers to include elements of emotional intelligence in delivering materials and involve students' emotions in the learning process.