DETAIL KOLEKSI

Usulan peningkatan kualitas printed circuit board single side melalui perbaikan proses produksi dengan metode lean six sigma di PT.Java Persada Elektrindo


Oleh : Muhammad Nicky Rayan Lukman

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2011

Pembimbing 1 : Nora Azmi

Pembimbing 2 : Ir.Dorina Hetharia,Msc

Subyek : Quality control;Evaluation methods;Materials testing;Management operations;Industrial management;Project management.

Kata Kunci : Lean Six Sigma, Defect Per Million Opportunities (DPMO), Process Cycle Efficiency (PCE), Define Meas

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2011_TA_TI_06305140_Judul.pdf
2. 2011_TA_TI_06305140_Abstrak.pdf
3. 2011_TA_TI_06305140_Daftar-isi.pdf
4. 2011_TA_TI_06305140_Bab1.pdf
5. 2011_TA_TI_06305140_Bab2.pdf
6. 2011_TA_TI_06305140_Bab3.pdf
7. 2011_TA_TI_06305140_Bab4.pdf
8. 2011_TA_TI_06305140_Bab5.pdf
9. 2011_TA_TI_06305140_Bab6.pdf 2
10. 2011_TA_TI_06305140_Daftar-Pustaka.pdf
11. 2011_TA_TI_06305140_Lampiran.pdf

P PT. Java Persada Elektrindo, merupakan salah satu sebagai perusahaan pelopor dalam produksi Printed Circuit Board (PCB) di Indonesia. Saat ini perusahaan perlu melakukan perbaikan kualitas produksi barang yang dihasilkannya dan juga meningkatkan efesiensi waktu produksinya sehingga diharapkan dapat memperoleh peningkatan daya saing dan keuntungan bagi perusahaan. Dan data historis perusahaan diperoleh bahwa PCB Single Side adalah jenis produk yang memiliki itunlah produksi tertinggi. berdasarkan data historis dan bulan Juli sampai dengan September 2010, diketahui persentase cacat untuk Printed Circuit Board Single Side adalah 13.43%. Untuk memperbaiki proses produksi PCB Single Side digunakan metode Lean Six Sigma, dengan tahapan identifikasi value added dan non value added, perhitungan Process Cycle Efficiency (PCE), Process Velocity (PV), nilai DPMO, dan tingkat sigma. Berdasarkan hasil pengolahan data pada tahap measure, diketahui bahwa perusahaan memiliki PCE sebesar 66% dan Process Velocity sebesar 14.5 tahap/jam. Sedangkan nilai DPMO perusahaan saat ini adalah 155720 dan tingkat sigma sebesar 2.34 sigma. Hal ini belum mencapai target yang diharapkan yaitu 6 sigma. Untuk itu, diberikan usulan perbaikan untuk mengatasi permasalahan, yang sedang dihadapi perusahaan. Pada tahap analyze, diketahui Non Value Added Activities dan Work In Process (WIP) yang terjadi dan penyebab utama pada kecacatan PCB. Untuk mengetahui jenis kecacatan yang dominan, digunakan Diagram Pareto, setelah itu menggunakan Diagram Sebab Akibat untuk mengetahui penyebab kecacatan produk. Dengan cara brainstorming dengan pihak perusahaan, ditentukanlah Risk Priority Number (RPN) penyebab kecacatan dengan Failure Modes Effect Analysis (FMEA). Dengan itu diketahui bahwa tiga faktor tertinggi penyebab cacat adalah, pengerjaan proses punching tidak sesuai SOP, kebisingan pada lantai proses hand drill yang tinggi dan keadaan lingkungan pabrik yang kotor Usulan yang dilakukan pada tahap improve adalah memindahkan mesin hand drill untuk mengurangi waktu transportasi, membuat Standard Operation Procedure (SOP) pada mesin punching, memberikan pelindung telinga pada operator hand drill, dan penggunaan metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) untuk menciptakan area kerja yang teratur, bersih, aman, dan memiliki kinerja tinggi. Tindakan yang dilakukan dengan metode 5S yaitu mengidentifikasi barang yang tidak diperlukan, menyingkirkan trolley yang tidak berada pada tempatnya, mengelompokkan bahan baku, menata dan rnemberi label, melakukan pembersihan di mesin dan selcitamya, mengadakan form kegiatan pembersihan, membiasakan para pekerja bekerja di tempatnya masing — masing, dan mengadakan formulir audit 5S sebagai bahan evaluasi terhadap pelaksanaan 5S. Berdasarkan hasil implementasi yang dilakukan pada tahap control diperoleh perhitungan nilai PCE menjadi 68%, DPMO menjadi 11960 dan tingkat sigma yang meningkat menjadi 2.48 sigma.

P PT. Java Persada Elektrindo, is one of the pioneer companies in the production of printed circuit board (PCB) in Indonesia. The company currently necessary to upgrade the production quality of the goods they produce and also improve efficiency so that production time is expected to gain increasing competitiveness and profitability for the company. From the company's historical data shows that PCB Single Side is the kind of product that has the highest production number. based on historical data from July to September 2010, found the percentage of disability for Single Side Printed Circuit Board is a 13:43%. To improve the production process of PCB Single Side used Lean Six Sigma methods, with the stage of identifying value-added and non value added, the calculation of Process Cycle Efficiency (PCE), Process Velocity (PV), the value of DPMO and sigma levels. Based on the results of data processing in the Measure step, it is known that the company has a PCE of 66% and 14.5 Velocity Process stage / hour. While the company's current value of DPMO is 155,720 and the rate of 2:34 sigma sigma. It is not yet reached the expected target is 6 sigma. For that, given the proposed improvements to overcome the problems being faced by the company. In the Analyze phase, known Non-Value Added Activities and Work In Process (WIP) that occur and the main cause of disability PCB. To determine the dominant type of disability, use a Pareto diagram, after which the use of Cause and Effect Diagram to identify the causes of product defects. By way of brainstorming with the company, ditentukanlah Risk Priority Number (RPN) cause of disability by Failure Modes Effects Analysis -(FMEA). With that in mind that three factors are the highest cause of disability, the work does not match SOP punching process, the noise on the floor of the high hand drill and a dirty factory environment The proposal made in the improve phase is to move the hand drill machine to reduce transportation time, making the Standard Operation Procedure (SOP) on the punching machine, provide hearing protection on the hand drill operator, and use of the 5S method (Seiri, Sefton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) to create an orderly work area, clean, safe, and have high performance. Actions taken by the 5S method of identifying items that are not needed, get rid of the trolley is not in place, the grouping of raw materials, organize and label, do the cleaning in the engine and surrounding area, held a form of cleansing, accustom the workers to work in its place - respectively, and held a 5S audit form as a material evaluation of the implementation of 5S. Based on the results of the implementation of control phase performed on PCE values obtained by calculation to 68%, to 11,960 DPMO and sigma levels are increased to 2:48 sigma.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?