Analisa penggunaan fly ash tipe c dan tipe f pada beton geopolimer
F Fly ash dihasilkan dari sisa pembakaran batubara yang umum nya berasal dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), fly ash juga merupakan suatu limbah yang digolongkan kedalam limbah B3 dengan pencemaran utama yaitu logam berat. Pembuangan fly ash merupakan salah satu masalah utama dalam pencemaran lingkungan. Dengan menggunakan fly ash sebagai bahan campuran beton geopolimer, beton yang terbuat merupakan beton yang dapat dibilang ramah lingkungan karena menggunakan limbah dan mengurangi penggunaan semen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai karakteristik serta perbandingan kuat tekan, kuat tarik belah, dan waktu ikat dari beton geopolimer yang mengunakan menggunakan fly ash tipe F dan fly ash tipe C dengan variasi molaritas. komposisi benda uji yang ditinjau adalah 100% fly ash tipe F dan campuran 50% fly ash tipe F dengan 50% fly ash tipe C dengan mengunakan desai mutu tinggi. Pada penelitian ini alkali yang digunakan adalah sodium silikat dan sodium hidroksida dengan perbandingan 2:1, variasi molaritas yang digunakan adalah 6M, 10M, dan 14M. Metode curing yang digunakan adalah curing dengan suhu ruangan. Kuat tekan rata – rata paling tinggi dihasilkan oleh beton fly ash tipe F 100% dengan molaritas 14M pada 28 hari sebesar 59.87 MPa, hasil uji kuat tarik belah paling tinggi dihasilkan oleh beton fly ash tipe F 100% yaitu 5.55 MPa. Hasil dari waktu ikat paling cepat dimiliki oleh campuran beton fly ash tipe F 50% dan fly ash tipe C 50% yaitu dengan waktu ikat awal 33 menit dan waktu ikat akhir 55 menit.
F Fly ash is produced from coal combustion residue, which generally comes from electric steam power plants. Fly ash is also a waste classified as B3 waste with heavy metal as the main pollution. Disposal of fly ash is one of the main problems in environmental pollution. Using fly ash as a mixture of geopolymer concrete, makes the concrete can be categorized as environmentally friendly because it uses waste and reduces the use of cement. This study aims to determine the characteristic value and the ratio of compressive streghth, split tensile streghth, and binding time of geopolymer concrete using fly ash type F and fly ash type C with variations in molarity. The composition of the specimens reviewed is 100% type F fly ash and a mixture of 50% F type fly ash with 50% C type fly ash using a high quality design. In this study, the alkalis used were sodium silicate and sodium hydroxide with a ratio of 2: 1, the molarity variations used were 6M, 10M, and 14M. the curing method used is curing at room temperature. The highest average compressive strength with the strength of 59,87 MPa was produced by 100% fly ash type F concrete with molarity of 14M at 28 days. The highest split tensile strength with the strength of 5.55 MPa is produced by 100% fly ash type F concrete with molarity of 14M at 28 days. The result of the fastest setting time was produced by the combination of 50% fly ash type C and 50% flyash type F with initial setting time 33 minuts and final setting time 55 minuts.